TRIBHATA Banyumas Tolak Gelar Usulan Pahlawan Untuk Idrus Al Jufri, dan Kecam Propaganda Rizieq Shihab

Photo Author
- Selasa, 8 April 2025 | 12:45 WIB
Anggota Yayasan Tribhata saat membacakan penolakan usulan Pahlawan Nasional Idrus Al Jufri.(Foto: Driyanto)
Anggota Yayasan Tribhata saat membacakan penolakan usulan Pahlawan Nasional Idrus Al Jufri.(Foto: Driyanto)
Krjogja.com, PURWOKERTO - Yayasan Tri Bhakti Pratista (TRIBHATA) Kabupaten Banyumas secara tegas menyatakan penolakannya terhadap pengusulan gelar Pahlawan Nasional kepada tokoh asal Sulawesi Tengah, Idrus Bin Salim Al Jufri.  Penolakan tersebut disampaikan dalam pernyataan resmi TRIBHATA  di kantornya di Purwokerto, Selasa (8/4/2025).
 
Nanang Sugiri SH Pembina Yayasan TRIBHATA, dalam pernyataan sikapnya, menilai pengusulan gelar tersebut tidak boleh dilakukan apabila bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
 
Gelar Pahlawan Nasional, menurut mereka, harus diberikan kepada sosok yang benar-benar memiliki kontribusi besar terhadap perjuangan bangsa, dan bukan karena faktor politis, kuota wilayah, maupun pertimbangan ormas tertentu.
 
“Pahlawan nasional harus memiliki bukti otentik perjuangan yang bisa menjadi inspirasi bagi generasi saat ini. Jangan hanya karena dorongan politik, kuota provinsi, atau semangat merangkul,” tegas  Nanang Sugiri.
 
Lebih lanjut, TRIBHATA juga menanggapi keras pernyataan yang disampaikan oleh tokoh Front Pembela Islam (FPI), Rizieq Shihab, melalui media sosial. Pernyataan tersebut dinilai bersifat provokatif, mengandung unsur penghinaan, serta memecah belah masyarakat.
 
“Kami mengecam keras pernyataan Saudara Rizieq Shihab yang berisi narasi-narasi penghinaan, propaganda, dan hasutan. Pernyataan tersebut telah nyata membuat kegaduhan dan sangat mengancam persatuan dan kesatuan antar anak bangsa,” tegasnya.
 
Sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi bangsa, TRIBHATA Banyumas juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Mereka menyerukan pentingnya menjaga keaslian sejarah bangsa dan melawan segala bentuk pembelokan sejarah.
 
“Bangsa ini tidak boleh melupakan sejarah dan jasa para pahlawan. Kita harus menjaga warisan budaya dan sejarah, serta menolak semua upaya perusakan situs-situs sejarah bangsa dengan dalih apapun,” lanjutnya.
 
TRIBHATA juga meminta aparat penegak hukum seperti POLRI dan TNI agar bertindak tegas terhadap siapapun yang terbukti melakukan pelanggaran yang dapat mengganggu ketertiban nasional dan mencederai sejarah bangsa.
 
Pernyataan sikap ini ditutup dengan kutipan dari dua tokoh besar nasional, yakni Bung Karno dan Bung Tomo, sebagai pengingat akan pentingnya persatuan dan semangat perjuangan yang tak boleh padam.(Dri)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Agusigit

Tags

Rekomendasi

Terkini

4 Orang tewas, Truk Tangki Seruduk Minibus di Cilacap

Minggu, 14 Desember 2025 | 10:41 WIB
X