Krjogja.com - YOGYA - Senator DIY, Ahmad Syauqi Soeratno menerima kunjungan forum komunikasi karyawan RSUP Dr Sardjito, Sabtu (26/4/2025) kemarin. Para dokter dan karyawan ingin mewujudkan layanan rumah sakit yang berkualitas dan berjalan beriringan dengan pendidikan para dokter muda.
Syauqi mengatakan, ia menerima kunjungan forum komunikasi karyawan RSUP Dr Sardjito setelah menyampaikan surat permohonan audiensi. Menurut Syauqi ada beberapa hal yang menjadi keluh kesah para tenaga kesehatan di Sardjito yakni layanan medis berkualitas yang terjangkau masyarakat serta pendidikan bagi dokter muda.
Baca Juga: Yogyakarta Dilanda Gelombang Panas, Suhu Siang Tembus 35 Derajat Celsius
"Saya menerima aspirasi dari forum dan harapannya pertemuan mendatang dengan pihak-pihak terkait, dapat membuka jalan yang lebih luas luas untuk dua kepentingan ini. Pekan depan saya akan sampaikan surat itu. Saya surati harapannya langsung hadir untuk mencari format terbaru, kami akan mengawal proses tata kelola," ungkapnya, Minggu (27/4/2025).
Sebelumnya dalam pertemuan, dr Rahmad andi Hartanto yang mewakili forum karyawan RSUP Dr Sardjito menjelaskan audiensi dengan Komite 3 DPD RI yang membidangi kesehatan dilakukan setelah melihat dinamika tekait kondisi dan situasi kerja di lingkungan rumah sakit. Forum tersebut berusaha mengawal agar organisasi bisa lebih baik dalam memberikan pelayanan dan pendidikan kepada masyarakat Yogyakarta.
“Kami tidak bermaksud mengadu apapun, kami hanya ingin mencari suatu solusi dan upaya agar pelayanan ini berjalan berdampingan dengan proses pendidikan karena bagaimana pun rumah sakit kita sebagai rumah sakit pendidikan. Artinya antara pelayanan dan pendidikan bisa berjalan bersama-sama dalam koridor regulasi yang ada. Tapi targetnya adalah pelayanan prima, pelayanan terbaik dan pelayanan pada masyarakat yang paling baik dilandasi dengan pelaksanaan pendidikan yang tidak terpinggirkan,” ungkapnya.
Baca Juga: Syawalan, Hari Kartini HUT Ke-3 Persikindo DIY Berdayakan Perempuan Pelaku UMKM
dr Rahmad menceritakan bahwa letak keresahan para tenaga kesehatan dilandaskan pada arah pelayanan rumah sakit. Hal tersebut tidak diperhitungkan dengan uang melainkan target dan indikator pelayanan kesehatan.
“Pelayanan tidak diperhitungkan dengan uang. Jadi kami berharap beri pelayanan yang maksimal tidak dihitung dari berapa uang yang saya dapatkan. Melainkan dihitung berdasarkan target dan indikator pelayanan kesehatan. Berapa kasus-kasus jantung yang bisa kita tangani dan kita cegah, berapa kasus stunting anak yang bisa kita selesaikan, itulah sebenarnya indikator pelayanan kesehatan dan pendidikan yang bisa kita lakukan,” tutupnya. (Fxh)