yogyakarta

JFFE 2025 Diplomasi Festival Menuju Masa Depan Kreatif dan Pariwisata Global

Jumat, 9 Mei 2025 | 20:40 WIB
Komitmen Kota Yogyakarta Sebagai Kota FEstival dideklarasikan seluruh stakeholder di JFFE 2025 (Ist)

Krjogja.com - YOGYA - Yogyakarta kembali menegaskan statusnya sebagai episentrum budaya dan diplomasi kreatif global lewat gelaran Jogja Festivals Forum & Expo (JFFE) 2025. Mengusung tema besar “Festival Diplomacy”, agenda tahunan ini tak hanya menjadi ruang pertemuan pegiat festival lokal dan global, namun juga menjadi tonggak penting dalam menyusun masa depan ekonomi kreatif dan pariwisata berkelanjutan melalui kekuatan festival.

Selama dua hari, JFFE 2025 menghadirkan beragam agenda mulai dari Simposium Internasional, Talkshow, Forum Diskusi, Business Matching, hingga peluncuran inisiatif strategis seperti Jogja Festivals Studies Centre dan deklarasi penting: Yogyakarta sebagai Kota Festival.

Baca Juga: Sambut HUT Ke- 62, SMSR Yogya Gelar Pameran Karya Guru dan Siswa

Yogyakarta Dideklarasikan Sebagai 'City of Festivals'

Puncak acara hari pertama ditandai dengan deklarasi resmi Yogyakarta sebagai Kota Festival oleh Wali Kota Yogyakarta. Komitmen ini menjadi simbol kuat dari arah kebijakan pemerintah kota dalam menjadikan festival sebagai strategi pembangunan budaya, sosial, dan ekonomi.

"Dengan semangat kolaborasi, mari kita berkarya bersama memajukan Kota Yogyakarta melalui festival,” tegas Hasto Wardoyo, Walikota Yogyakarta.

Deklarasi ini membuka jalan bagi lahirnya kebijakan berbasis festival dalam RPJMD 2025–2029 dan memperkuat posisi Jogja di kancah diplomasi budaya internasional.

Baca Juga: Gunakan Sistem TAA, Mabes Polri Olah TKP Laka Kalijambe

Simposium: Festival Sebagai Motor Diplomasi dan Investasi Global

Dalam Simposium Internasional bertajuk “Festival Diplomacy in Creative Economy”, sejumlah tokoh nasional dan internasional menggarisbawahi peran strategis festival dalam diplomasi dan ekonomi:

Irene Umar, Wakil Menteri Ekonomi Kreatif RI, menyebut festival sebagai “engine of growth” untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan daya saing budaya Indonesia di panggung dunia.

Dominic Jermey, Duta Besar Inggris, menekankan bahwa “investasi kebudayaan adalah investasi pada kesejahteraan,” serta menyoroti peran festival dalam membangun diplomasi hijau dan inklusif.

Gofar Ismail dari Kementerian Luar Negeri RI mendorong kemitraan antara pegiat festival dengan 134 perwakilan diplomatik Indonesia di luar negeri sebagai jembatan diplomasi budaya.

Sementara dalam sesi “Investment through Festivals”, hadir tokoh-tokoh penting seperti:

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB