yogyakarta

Inflasi DIY Tetap Terkendali, Bank Indonesia Optimistis

Rabu, 11 Juni 2025 | 18:35 WIB
ilustrasi inflasi (Pixabay)

KRjogja.com - YOGYA - Gabungan Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) DIY mencatat deflasi sebesar -0,15 persen (month-to-month/mtm) pada Mei 2025. Angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan inflasi pada April 2025 yang tercatat sebesar 1,67 persen (mtm). Hal ini disampaikan oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia DIY, Sri Darmadi Sudibyo, merujuk pada rilis Badan Pusat Statistik (BPS) di Yogyakarta pada Rabu (11/6/2025).

"Secara tahunan, DIY mencatat inflasi sebesar 2,04 persen (year-on-year/yoy), lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada 2024 yang tercatat sebesar 2,20 persen (yoy). Sementara itu, inflasi tahun kalender (year-to-date/ytd) DIY hingga Mei 2025 mencapai 1,56 persen," tutur Sudibyo.

Berdasarkan data per kota IHK, Kota Yogyakarta mengalami deflasi sebesar -0,16 persen (mtm), sedangkan Kabupaten Gunungkidul mencatat deflasi sebesar -0,14 persen (mtm). Namun secara tahunan, inflasi di Kabupaten Gunungkidul (2,17 persen yoy) lebih tinggi dibandingkan dengan Kota Yogyakarta (1,88 persen yoy).

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Lintas Daerah Deklarasikan Jaga Toleransi dan Gaungkan Jogja Istimewa

Penurunan harga pada kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau menjadi penyumbang utama deflasi. Komoditas hortikultura seperti cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah mencatat andil deflasi masing-masing sebesar 0,12 persen, 0,07 persen, dan 0,06 persen (mtm). Berlimpahnya pasokan dari daerah sentra produksi seperti Muntilan, Wates, hingga luar Pulau Jawa seperti Sulawesi menjadi faktor utama turunnya harga. Sementara itu, permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha cenderung stabil.

"Namun demikian, deflasi yang lebih dalam tertahan oleh kenaikan harga pada kelompok Perawatan Pribadi dan Jasa Lainnya, khususnya pada komoditas emas perhiasan. Komoditas ini memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen (mtm), seiring kenaikan harga emas global akibat ketidakpastian ekonomi internasional. Kondisi ini meningkatkan minat masyarakat terhadap emas sebagai aset safe-haven," Imbuhnya.

Dalam upaya menjaga stabilitas harga, Bank Indonesia DIY bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY mengapresiasi kontribusi aktif seluruh pemangku kepentingan. BI memprakirakan inflasi DIY sepanjang 2025 akan tetap berada dalam kisaran target 2,5 ±1 persen (yoy).

Baca Juga: Bupati Sleman Soal PSIM Sewa Maguwoharjo : Kalau Ngarsa Dalem Sudah Sabda, Saya Sujud Sama Beliau

Stabilitas ini ditopang oleh berbagai langkah pengendalian inflasi dalam kerangka 4K:Di antaranya melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) DIY 2025, pelaksanaan operasi pasar, optimalisasi Kios Segoro Amarto sebagai price reference store, kampanye belanja bijak, serta penguatan kerja sama antar daerah untuk memastikan kecukupan pasokan dan efisiensi distribusi komoditas strategis. (Ira)

 

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB