KRjogja.com - YOGYA - Akhir-akhir ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta mengidentifikasi delapan belas kasus serangan leptospirosis. Hingga pertengahan tahun 2025 ini, lima dari kedelapan belas kasus tersebut berujung kematian.
Kepala Bidang Pencegahan, Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah, menyebut bila jumlah tersebut mengindikasikan adanya peningkatan.
Lana mencontohkan, pada tahun 2024 lalu, jumlah kasusnya hanya mencapai 10 kasus. Hal itu berarti ada peningkatan kasus hingga sebesar 80%. Dinkes Kota Yogyakarta lantas menerbitkan surat edaran agar masyarakat mewaspadai penyakit leptospirosis ini.
Apa itu leptospirosis?
Bagi masyarakat awam, istilah leptospirosis mungkin masih terdengar asing. Merujuk pada situs Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), leptospirosis merupakan penyakit yang timbul akibat serangan bakteri Leptospira.
Penyakit ini dapat menjangkiti manusia maupun hewan. Umumnya, bakteri Leptospira menular lewat urine hewan yang telah terinfeksi. Urine tersebut lantas bercampur dengan dan menyebar lewat banjir ataupun genangan air hujan.
Ketidakteraturan cuaca berpengaruh terhadap penyebaran bakteri Leptospira. Meski seharusnya kini telah masuk musim kemarau, hujan deras masih sering turun. Hal ini perlu menjadi perhatian masyarakat, terutama dalam menerapkan sanitasi lingkungan.
Tiap tahunnya, jumlah infeksi leptospirosis di dunia diperkirakan mencapai satu juta kasus. Sementara, dari jumlah tersebut, 6% di antaranya (60.000 kasus) berakibat pada kematian penderita.
Baca Juga: Ichsan Pratama, Irvan Mofu, M Fahri dan Junior Haqi Jadi Penggawa Baru PSS
Pentingnya menjaga diri
Masyarakat diharapkan untuk dapat melindungi diri masing-masing dari ancaman leptospirosis. Tiga tips sederhana berikut dapat diterapkan dalam keseharian.
Pertama, mencuci tangan secara teratur. Leptospirosis seringkali terjadi lewat kontak kulit. Karenanya, mencuci tangan dengan sabun dapat menekan potensi penularan.
Kedua, kurangi kontak dengan hewan-hewan piaraan semisal kucing, anjing, dan sebagainya. Apabila memiliki hewan piaraan di rumah, pastikan hewan mendapatkan vaksinasi. Jika hewan telah terjangkit leptospirosis, segera lakukan isolasi.
Ketiga, hindari bermain di genangan air seusai banjir atau hujan deras. Bakteri Leptospira memiliki daya kebal hingga berbulan-bulan selepas berbaur dengan tanah atau air. Karenanya, penting untuk selalu waspada.