yogyakarta

Podcast Sapa Infrastruktur Eps. 3 Bakalan, Merapi, dan Warisan Geologi yang Tak Boleh Dilupakan

Rabu, 23 Juli 2025 | 14:35 WIB
Podcast Sapa Infrastruktur Eps. 3 tayang di Youtube Kedaulatan Rakyat TV (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Tidak semua bencana meninggalkan luka. Beberapa justru menyimpan pelajaran penting yang bisa diwariskan lintas generasi.

Salah satunya adalah Situs Aliran Piroklastik Bakalan, lokasi bekas erupsi besar Gunung Merapi 2010, yang menjadi pusat pembahasan dalam Podcast Sapa Infrastruktur Episode 3 bertajuk "Mitigasi Berbasis Warisan Geologi" pada Selasa, 23 Juni 2025.

Baca Juga: Cicilan Rp 1 Juta Perbulan, ASN Bisa Dapat Rumah Layak di Purbalingga

Bertempat di Pusat Desain Industri Nasional, Yogyakarta, podcast yang tayang di YouTube Kedaulatan Rakyat TV ini menghadirkan diskusi lintas sektor bersama Komisi C DPRD DIY, perwakilan dinas, serta kalangan akademisi.

Host Artika Amelia memandu jalannya obrolan yang menggali lebih dalam soal bagaimana warisan bencana bisa menjadi fondasi mitigasi masa depan.

Gunung Merapi, yang dikenal sebagai salah satu gunung api paling aktif di dunia, telah melahirkan banyak narasi tentang keberanian, kehilangan, dan ketangguhan.

Baca Juga: Tindaklanjuti Sister City Pemkab Klaten dan Nanjing, Tiongkok Rapat Virtual

Salah satu jejaknya yang monumental terekam jelas di Situs Bakalan, Kalurahan Argomulyo, Sleman—lokasi yang menjadi titik terjauh terdampak awan panas saat letusan dahsyat 2010.

Endapan di situs ini merupakan overbank Pyroclastic Density Current (PDC)—material vulkanik yang meluap dari jalur utama sungai Kali Gendol sejauh 12 km dari puncak.

Formasi endapan berupa breksi piroklastik tak terkompaksi setebal 1–2 meter, dengan komposisi lava juvenil, abu vulkanik, dan struktur unik yang dikenal sebagai gas pipe—jejak vertikal pelepasan gas dari dalam endapan.

“Situs ini adalah saksi hidup dari proses geologi aktif. Ia bukan hanya rekaman masa lalu, tapi juga bahan belajar untuk masa depan,” ujar seorang akademisi dalam diskusi.

Erupsi Merapi 2010 adalah yang terbesar sejak 1930, menewaskan puluhan jiwa termasuk tokoh legendaris Mbah Marijan. Namun dari tragedi itu, muncul kesadaran baru bahwa memahami proses alam adalah kunci dari perlindungan.

Situs Bakalan kini dilihat sebagai laboratorium alam terbuka, tempat masyarakat bisa belajar langsung tentang karakter letusan, pola sebaran awan panas, dan pentingnya perencanaan ruang yang responsif terhadap risiko geologi.

Sayangnya, keberadaan singkapan ini semakin terancam: vegetasi tumbuh liar, aktivitas masyarakat meningkat, dan jejak geologi makin sulit terlihat.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB