Krjogja.com - YOGYA - Badan Pimpinan Daerah Komunitas Jalan Nordik Indonesia (BPD KJNI) DIY ke depannya tidak hanya mengembangkan nordik sebagai olahraga, tapi nantinya Nordik bisa terwadai dalam organisasi yang bisa merangkul semua lapisan masyarakat yang bergerak di bidang wisata, budaya dan ekonomi masyarakat khususnya UMKM.
“Karenanya kami setiap mengadakan event jalan Nordik selalu memilih tempat-tempat wisata dan budaya, sehingga jalan nordik tersebut sesuai dengan keakrifan lokal Indonesia yang berbalut budaya. Jadi Jalan Nordik di Indonesia bukan sekedar olahraga biasa. Inilah yang mungkin tidak dimiliki organisasi Nordik di dunia. Indonesia sendiri olahraga Jalan Nordiknya sudah mendunia. Organisasi Nordik juga telah berkembang di AS, Singapura dan Eropa,” ujar Lukman Kudonarpodo SH MIR, Ketua BPD KJNI DIY periode 2020-2025 sehabis acara pembukaan Musda organisasi terkait di LPP Convention Hotel, Demangan, Yogya, Selasa (19/8).
Baca Juga: Klinik Utama Sadewa Hadir Di Kulonprogo, Terapkan Layanan Digital dengan Robot Kecil Serba Tau
Tema yang diusung dalam penyelenggaraan Musda BPD KJNI DIY tahun 2025 yaitu “ Kuatkan Langkah, Satukan Arah”. BPD KJNI DIY sekaligus merupakan anggota Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) DIY dan anggota International Nordic Walking Federation (INWF).
Lebih lanjut dikatakan, Musda BPD KJNI DIY baru pertama kali diadakan sejak resmi berdiri dan terdaftar di Badan Pimpinan Pusat (BPP) KJNI Jakarta tahun 2020. Musda yang dibuka Walikota Yogyakarta Dr (HC) dr Hasto Wardoyo Sp OG (K) dengan pemukulan gong dihadiri sekitar 100 peserta termasuk tamu undangan, seperti Pelindung KJNI DIY Jenderal (Purn) Subagyo HS, Ketum KORMI DIY Drs R Kadarmanta Baskoro Aji, Tazbir Abdullah SH MHum, Pemred KR Dr H Octo Lampito MPd, perwakilan pengurus lama BPD KJNI, utusan dari BPC KJNI yang ada di kabupaten/kota di DIY dan banyak lagi. Dimeriahkan tari senam Nordik I, tari senam Nordik 2, welcoming Dance-Sembah pembuko dan hiburan musik, sehingga menambah semaraknya acara Musda.
Baca Juga: Rayakan 80 Tahun RI, Bank Raya Dorong UMKM Makin Merdeka Kelola Bisnis Lewat Saku Bisnis
Diakui Lukman, KJNI memang didirikan di Jakarta, tapi penggeraknya di Yogyakarta. Yogyakarta yang pertama kali mengembangkan olahraga Jalan Nordik, setelah itu baru ke daerah lain di Indonesia.
“Olahraga Jalan Nordik di DIY jumlah anggotanya sudah mencapai 1.062 orang. Sedangkan jumlah anggota Nordik di seluruh Indonesia hampir mencapai 5.000 orang dari Aceh hingga Papua. Namun yang resmi menjadi BPD KJNI provinsi baru lima provinsi yaitu DIY, Jateng, Jatim, DKI Jakarta dan Jabodetabekpur. Aceh dan Papua belum resmi menjadi BPD KJNI Provinsi , tapi peminatnya luar biasa banyak,” papar Lukman.
Walikota Yogya Hasto Wardoyo mengatakan, olahraga jalan Nordik berasal dari negara Skandinavia yang mencakup Islandia dan Finlandia. Beberapa tahun kemudian populer di Indonesia khususnya Jateng dan DIY yang terus berkembang dan maju pesat.
“Olahraga Nordik, seperti yang dijelaskan Pak Lukman (Ketua BPD KJNI DIY) saat audiensi di Kantor saya berbeda dengan jalan biasa. Olahraga Nordik ada tumpuannya, sehingga otot, dada dan lengannya selalu bergerak dan menumpu, karenanya bagus untuk Kesehatan para lansia,” ujarnya. <B>(Rar)<P>