yogyakarta

Pameran Perangko di FSR ISI Yogya, Bawa Catatan Sejarah dan Budaya di Zamannya

Minggu, 31 Agustus 2025 | 10:00 WIB
Menikmati karya seni perangko dengan kaca pembesar (Juvintarto)

Krjogja.com - YOGYA - Ratusan karya seni perangko dipamerkan dalam Pameran Internasional bertajuk “The Little Things; International Art Exhibition Stamp Reimagined” di Fadjar Sidik Gallery, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta, 28 Agustus hingga 11 September 2025.

"Pameran perangko ini kelanjutan dari pameran kartu pos bertajuk “Hello There; Postcard Reconstruction” tahun lalu. Kenalkan perangko yang menjadi media berkomunikasi di masa lalu," tutur Ketua Jurusan Seni Murni FSRD ISI Yogyakarta sekaligus kurator pameran, Satrio Heri Wicaksono.

Baca Juga: GMKI Yogyakarta Ungkap Pernyataan Desak Batalkan Kenaikan Tunjangan DPR dan Reformasi Keamanan

Diakui ditengah perkembangan teknologi digital dengan komunikasi yang cepat, perangko untuk pengiriman surat sudah menjadi benda usang dan dilupakan. "Dengan menjadikan perangko sebagai kanvas, kita mengajak generasi muda mempelajari kembali jejak benda pos ini yang dulu mewarnai sejarah seni, budaya," katanya.

Pameran mengundang 300 perupa, termasuk kolega dari sembilan negara. Bekerja sama dengan Kantor Pos Indonesia. Digelar juga kompetisi bagi pelajar SMA sederajat dan untuk mahasiswa. "Sepuluh terbaik untuk dipamerkan bersama karya perupa profesional.

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Yetti Martanti yang juga Pengurus Persatuan Filateli Indonesia (PFI) Yogyakarta mengapresiasi pameran yang membuka ruang belajar sekaligus penghargaan bagi perangko.

Baca Juga: Askot PSSI Yogya Gelar Kursus Wasit Futsal Level 2, Dukung Pembinaan dan Profesionalisasi Perwasitan DIY

“Dengan ukurannya sangat terbatas, namun makna pesan dari gambar di perangko membawa narasi sejarah dan budaya di setiap zamannya. Generasi muda seharusnya banyak ingin tahu,” tutur Yetti.

Dikatakan dunia filateli tak bisa dipisahkan dari peran seniman. Visual yang dihadirkan melalui perangko bisa menjadikannya koleksi berharga sekaligus sumber riset di masa mendatang. “Sehingga dapat dikatakan seniman adalah penjaga filateli,” ujarnya.

Lebih lanjut Direktur EDM Pos Indonesia, Ngadirin Nandar menyatakan pameran ini bukan sekadar menampilkan karya, melainkan sarana edukasi tentang benda pos.

“Saat ini perangko maupun kartu pos di Kantor Pos Yogyakarta masih menjadi daya tarik bagi wisatawan asing. Setiap hari, 30-50 surat dikirimkan wisatawan sebagai penanda mereka pernah berada,” jelas Ngadirin.

Karya seni yang dipamerkan tak hanya dalam versi cetakan besar, seluruh karya juga disajikan dalam bentuk asli perangko. Pengunjung bisa menggunakan kaca pembesar untuk bisa menikmati detailnya.

Membawa pengalaman yang membuat perangko kembali terasa hidup di era digital. Disediakan juga booth untuk membuat perangko dengan foto diri atau karya sendiri. (Vin)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB