yogyakarta

Sultan Kumpulkan 10 Rektor Kampus Besar di DIY, Izinkan Demo Tidak Anarkis

Senin, 1 September 2025 | 07:52 WIB
Sultan bersama pimpinan perguruan tinggi DIY (istimewa)


Krjogja.com - YOGYA - Gubernur DIY, Sri Sultan HB X menggelar pertemuan dengan para rektor dari 10 perguruan tinggi DIY di Kepatihan Yogyakarta, Minggu (31/8/2025) malam. Pertemuan tersebut menjadi ruang untuk menyamakan persepsi terkait dinamika aksi mahasiswa yang belakangan ramai digelar di DIY.

Sultan mengatakan bahwa ia tak mempermasalahkan mahasiswa menyampaikan aspirasi melalui unjukrasa. Hal itu merupakan hal yang wajar dalam iklim demokrasi.

Namun ditegaskan Sultan, aksi dilakukan dengan cara yang baik, sopanbdan tidak menggunakan kekerasan atau anarkis. "Menyampaikan aspirasi boleh, tidak ada yang melarang. Tapi bagaimana demokrasi dibangun dengan itikad baik tanpa harus ada perusakan maupun tindakan anarkis. Itu yang penting," ungkap Sultan.

Baca Juga: GKR Mangkubumi Wakili Kraton Kunjungi Rumah Duka Mahasiswa Amikom Rheza Sendy Pratama

Sultan pun berharap para rektor dan pimpinan kampus bisa mengarahkan mahasiswanya untuk tetap menjaga ketertiban. Sebab kampus memiliki peran penting untuk memastikan gerakan mahasiswa tidak keluar dari koridor demokrasi.

"Tahapannya hanya itu saja. Semoga aman, nyaman dan masyarakat juga merasa tenang. Aspirasi boleh disampaikan, karena itu dimungkinkan," tandas Gubernur yang juga Raja Kraton Yogyakarta ini.

Terkait siswa sekolah baik SMA/SMK maupun SMP, Sultan berharap agar mereka tetap bersekolah seperti biasanya. "Kalau mahasiswa menyampaikan aspirasi, sudah waktunya. Tapi kalau anak-anak SMA, SMP, sebaiknya tetap di sekolah, tidak perlu membolos," tandasnya.

Baca Juga: Nahkoda Baru PWI: Ahmad Munir, Jurnalis Senior Sekaligus Dirut Antara yang Inginkan Rekonsiliasi Total

Sementara terkait munculnya kebijakan beberapa sekolah di DIY yang mulai menerapkan kembali pembelajaran daring, Sultan menegaskan tidak ada instruksi langsung dari pemerintah daerah. Kebijakan tersebut dikembalikan kepada masing-masing sekolah atau universitas sesuai kondisi yang ada.

Namun Sultan mengingatkan agar keputusan meliburkan sekolah dipikirkan dengan bijak. Sebab jika semua sekolah dan kampus diliburkan, maka justru bisa menimbulkan kesan negatif di masyarakat.

"Saya tidak mengatakan harus tutup atau tetap belajar. Silakan sekolah menimbang sendiri. Tapi kalau ditutup, konsekuensinya apa? Apakah siswa benar-benar di rumah atau malah ikut demonstrasi, kan kita tidak tahu. Lebih baik kampus tetap buka supaya masyarakat tidak melihat semua kampus meliburkan. Memangnya ada apa? Itu kesannya tidak bagus," pungkas Sultan. (Fxh)

 

Terkini