Krjogja.com - Gunungkidul – Di tengah hamparan perbukitan karst Girisubo, Dusun Kandri, Desa Pucung, Selasa (16/9) tampak lebih ramai dari biasanya. Warga berbaur dengan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Rayon Giwangan, Ranting Umbulharjo, Cabang Yogyakarta. Mereka datang bukan untuk berlatih pencak silat, melainkan untuk berbagi dalam kegiatan bakti sosial.
Kegiatan ini digelar sebagai rangkaian syukuran warga PSHT tahun 2025. Bantuan berupa paket sembako diserahkan langsung oleh Ketua Rayon Giwangan, Mas Chery, bersama jajaran pengurus, kepada Dukuh Kandri, Harningsih, untuk kemudian dibagikan kepada warga setempat. Menariknya, semua bantuan berasal dari hasil penggalangan dana warga PSHT di Rayon Giwangan.
Bagi PSHT, bakti sosial bukan sekadar memberi bantuan materi, melainkan wujud nyata dari ajaran luhur yang menekankan pentingnya berbudi pekerti dan persaudaraan. Mas Chery menegaskan, anggota PSHT harus mampu menunjukkan sikap sopan santun, rendah hati, dan peduli pada sesama.
Baca Juga: Malam 1 Suro Jadi Momentum PSHT Yogyakarta Perkuat Nilai Persaudaraan
“Contohlah filosofi ilmu padi, semakin berisi semakin menunduk. Begitu juga kita sebagai manusia, semakin banyak ilmu, semakin harus rendah hati dan menjaga sikap,” ujar Chery.
Nilai-nilai inilah yang diharapkan tertanam kuat, baik dalam kehidupan warga PSHT maupun masyarakat luas.
Kehangatan di Dusun Kandri
Warga Kandri menyambut positif kehadiran PSHT. Bantuan sembako mungkin terlihat sederhana, tetapi di baliknya ada pesan besar tentang persaudaraan dan kepedulian. Dukuh Kandri, Harningsih, mengapresiasi langkah PSHT yang tak hanya berlatih dan berprestasi di bidang silat, tetapi juga hadir langsung memberi manfaat bagi masyarakat.
Baca Juga: Berjalan Tertib dan Aman, PSHT Umbulharjo Sukses Gelar Parapatan Ranting 2025
Suasana hangat begitu terasa. Senyum mengembang di wajah warga yang menerima bantuan, seolah menegaskan bahwa persaudaraan tidak berhenti di lingkaran perguruan, melainkan meresap hingga ke kehidupan sosial.
PSHT dan Jalan Pengabdian
Bagi keluarga besar PSHT, kegiatan ini menjadi cermin ajaran untuk selalu menolong, menjaga kebersamaan, dan menebar kebaikan. Lebih dari sekadar seremonial, bakti sosial ini menunjukkan bahwa nilai persaudaraan sejati terwujud lewat aksi nyata.
Kegiatan di Kandri sekaligus mengingatkan bahwa pencak silat bukan hanya seni bela diri, melainkan juga jalan hidup. Ia membentuk manusia yang tangguh secara fisik, sekaligus halus budi dan peka terhadap penderitaan sesama.
PSHT Rayon Giwangan berharap kegiatan ini menjadi inspirasi, tidak hanya bagi warga perguruan, tetapi juga masyarakat luas. Bahwa nilai luhur persaudaraan bisa diwujudkan dengan langkah sederhana: hadir, peduli, dan berbagi.(*)