yogyakarta

Jogja Scooter Parade 2026 Siap Digelar, Ajang Kreatif Bukan Vespa Sampah

Senin, 29 September 2025 | 14:05 WIB
Panitia penyelanggara JSP 2026 foto bersama usai memberi keterangan pers. (Ary B Prass)

Krjogja.com - Yogyakarta kembali bersiap menyambut perhelatan akbar bagi para pecinta skuter. Jogja Scooter Parade (JSP) 2026 akan digelar pada 25–26 Juli 2026 dengan konsep segar yang menekankan kreativitas, kolaborasi, dan apresiasi seni modifikasi.

Tidak sekadar jadi ajang kumpul, JSP hadir sebagai perayaan budaya skuteris yang dikemas berkelas.

Baca Juga: PNIB Ungkap Harapan Polri Tak Beri Ruang Tokoh-Tokoh Khilafah di Indonesia

Salah satu penggagas, Tjahjo Widjojono, menegaskan JSP bukan sekadar parade motor, melainkan ruang ekspresi lintas medium. “Kita ingin JSP ini benar-benar jadi celebration. Ada parade sinema, karya kreatif, sampai pengalaman touring yang ditampilkan dalam bentuk film. Semua karya akan dikurasi,” jelas Tjahjo pada awak media di Disawa Pawon, Minggu (28/9).

Daya cipta skuteris Indonesia juga menjadi sorotan. Menurut panitia Eric Eryanto Putro, banyak pihak luar negeri kagum dengan kreasi Vespa di tanah air.

“Khususnya yang ekstrem dan out of the box. Itu yang akan kita tampilkan di JSP—bukan hanya motor, tapi sidecar hingga modifikasi unik yang mungkin tidak ada di luar negeri,” ujarnya.

Baca Juga: Harda Kiswaya Ungkap Alasan Beri Diklat Agama ASN di Sleman

JSP juga memberi ruang apresiasi motor langka dan unik tanpa harus melalui kompetisi ketat. Andiennahar Bentho menyebut, penilaian akan melibatkan dewan juri, tokoh otomotif, dan sponsor.

“Display motor bisa mendapat penghargaan, misalnya best pick. Jadi apresiasi lebih inklusif,” katanya.

Acara ini dikemas dengan agenda lengkap: parade Vespa, fun trail, festival musik, hingga pameran karya kreatif. Panitia memastikan harga tiket tetap terjangkau dengan dukungan sponsor.

Isu vespa sampah turut ditegaskan. Panitia menyatakan atribut yang merusak citra acara tidak akan ditoleransi. “Kalau ada yang masuk dengan itu, rasanya kurang pantas. Sayang dengan konsep JSP yang sudah bagus,” ujar Sutoto.

Tokoh otomotif Jogja, Lulut Wahyudi, menambahkan pentingnya menjaga kualitas acara. “Begitu ada stigma buruk, imbasnya bukan hanya ke komunitas itu, tapi juga otomotif Jogja secara keseluruhan. Event harus punya konsep, diramaikan dengan baik, dan memberi kesan positif,” tuturnya.

Dengan target peserta dari berbagai daerah hingga mancanegara, JSP 2026 diharapkan tidak hanya mempererat persaudaraan komunitas Vespa, tetapi juga memberi dampak ekonomi kreatif bagi Yogyakarta. (*)

 

Tags

Terkini