Krjogja.com - YOGYA - Warga Padukuhan Karang Wetan menggelar panen perdana Bank Sampah Karang Wetan 04, Minggu (5/10/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi warga setempat yang telah berhasil mengelola sampah rumah tangga secara mandiri.
Bank sampah tersebut terus bergerak dengan pendampingan Dosen Teknik Lingkungan Universitas Proklamasi 45 (UP45) Febriyanti Angelia Ginting, KSM Pilah Berkah, serta Mahasiswa KKN Kelompok 11 Tahun 2025. Inisiasi pengelolaan sampah ini berawal dari salah satu program unggulan KKN UP45 pada Agustus 2025, yang berfokus pada pembentukan kelembagaan bank sampah berbasis masyarakat.
Meski kegiatan KKN resmi berakhir pada 1 September 2025, semangat warga justru semakin meningkat. Aktivitas pemilahan dan penimbangan sampah terus berjalan dengan dukungan dan pendampingan berkelanjutan dari tim dosen, KSM Pilah Berkah serta mahasiswa.
Dalam kegiatan panen perdana ini, hadir perwakilan mahasiswa KKN Kelompok 11, yaitu Iqbal Wahid Akbar, Vina Sofia Aqlina, dan Nadia Octaviani, yang turut menyaksikan hasil nyata dari program yang mereka rancang dan dampingi selama masa pengabdian. Ita Herawati, Ketua Bank Sampah Karang Wetan 04, menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya.
"Kegiatan panen perdana Bank Sampah Karang Wetan 04 pada hari Minggu ini berjalan lancar. Warga RT 04 sangat antusias. Terimakasih kepada KSM Pilah Berkah yang telah membimbing kami dalam pengelolaan sampah. Semoga kebiasaan baik ini terus berlanjut dan bisa diikuti oleh RT lain, agar kita bersama-sama mewujudkan Indonesia bebas sampah. Terima kasih juga kepada Universitas Proklamasi 45 yang telah memfasilitasi bimbingan ini," ungkapnya dikutip, Senin (6/10/2025).
Sementara, Yekti Murwati, Direktur KSM Pilah Berkah menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga pendidikan dan masyarakat. Kegiatan panen sampah perdana ini merupakan kolaborasi hijau antara UP45 dengan program KKN di Padukuhan Karang Wetan.
"Inilah cikal bakal pengelolaan sampah berbasis masyarakat yang berkelanjutan. Melalui kelembagaan bank sampah, pengelolaan sampah rumah tangga bisa berjalan tuntas. Harapannya, sistem ini menjadi model KKN berkelanjutan yang bisa ditiru oleh universitas lain," tandasnya.
Febriyanti Angelia Ginting, S.Pd., M.Sc., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut langsung dari program kerja mahasiswa KKN. Kampus melihat masyarakat sudah mampu melakukan pemilahan sampah anorganik secara mandiri dan hal ini menjadi kemajuan besar.
"Selanjutnya, tantangan kita adalah bagaimana mengelola sampah organik agar siklus pengelolaan sampah di tingkat rumah tangga bisa tuntas. Harapan kami, kegiatan ini terus berlanjut, menjadi budaya baru di masyarakat, serta memperkuat edukasi dan kampanye pengelolaan sampah di wilayah DIY," ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, terlihat jelas dampak nyata program KKN Teknik Lingkungan UP45 tidak berhenti saat masa pengabdian selesai. Pendampingan yang berkesinambungan dari dosen, mahasiswa, dan mitra masyarakat seperti KSM Pilah Berkah membuktikan bahwa kolaborasi kampus dan masyarakat mampu menghadirkan perubahan yang berkelanjutan. (Fxh)