yogyakarta

Batik City Run 2025 Sukses, Sultan Flag Off dan Bubuhkan Goresan Batik di Kain

Minggu, 12 Oktober 2025 | 17:15 WIB
Keseruan Batik City Run 2025



Krjogja.com - YOGYA - Ribuan peserta memadati kawasan Benteng Vredeburg, Yogyakarta, dalam gelaran Batik City Run (BCR) 2025 yang mengusung tema “Batik Goes Urban: Identitas Lokal, Selera Global”, Minggu (12/10/2025). Kegiatan ini secara resmi dibuka dengan flag off oleh Gubernur DIY, Sri Sultan HB X, yang sekaligus membubuhkan goresan batik pada kain putih sebagai simbol semangat pelestarian budaya di tengah gaya hidup modern.

Ajang yang diselenggarakan oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kerajinan dan Batik (BBSPJIKB), Kementerian Perindustrian, tersebut sukses menarik lebih dari 1.300 pelari dari berbagai daerah di Indonesia. Para peserta berlari dengan mengenakan scarf batik asli, menampilkan corak khas Nusantara di tengah suasana kawasan Malioboro yang berpadu antara nuansa historis dan modern.

Baca Juga: Unisa Charity Fun Run 2025 Meriah, Ajak Masyarakat Hidup Sehat dan Peduli Sesama

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan kegiatan ini menjadi contoh nyata sinergi antara olahraga, budaya, dan industri kreatif. Ia menegaskan, batik tak hanya menjadi warisan budaya, tetapi juga potensi ekonomi yang terus tumbuh.

"Melalui Batik City Run, kami ingin mendorong generasi muda menjadikan batik sebagai bagian dari gaya hidup modern yang membanggakan," ungkap Agus.

Pada kesempatan yang sama, Kepala BSKJI Kemenperin Andi Rizaldi menuturkan kegiatan ini memperkuat citra industri batik nasional di tengah arus globalisasi. "Batik City Run adalah ruang kolaborasi lintas sektor, menunjukkan bahwa batik tidak hanya pantas dikenakan pada acara adat, tetapi juga di ruang publik modern seperti olahraga," sambungnya.

Baca Juga: FKY 2025 Resmi Dibuka, Tumbuhkan Semangat Kemandirian dan Kearifan Lokal

Sementara, Kepala BBSPJIKB, Jonni Afrizon menjelaskan Batik City Run dihelat sebagai bentuk edukasi dan ajakan bagi masyarakat untuk mencintai batik. "Kami ingin menunjukkan bahwa batik hidup di tengah masyarakat modern, bisa dikenakan saat berlari, beraktivitas, maupun berekreasi," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, PT Panasonic Gobel Indonesia memperkenalkan inovasi teknologi ramah batik melalui mesin cuci Panasonic Seri Batik NA-W80BBZ4, hasil pengembangan bersama BBSPJIKB. Direktur Panasonic Gobel, Arif Gobel menyebut inovasi ini lahir dari semangat menjaga kualitas batik agar tetap awet tanpa merusak serat kain.

Selain Panasonic, dukungan juga datang dari berbagai pihak seperti Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) yang memperkenalkan penggunaan malam batik berbasis sawit. Analis BPDP, Farouq Rosyadi menjelaskan, malam sawit memiliki keunggulan ramah lingkungan dan mendorong kemandirian pembatik lokal.

Sebagai kota yang telah diakui World Craft Council (WCC) sebagai World Batik City, Yogyakarta kembali menegaskan posisinya sebagai pusat inspirasi dan inovasi batik dunia. Dari langkah-langkah pelari di sepanjang Malioboro hingga Benteng Vredeburg, tersirat pesan kuat bahwa batik terus bergerak maju dari tradisi menuju inovasi, dari identitas lokal menuju selera global.

Kegiatan Batik City Run 2025 menjadi simbol kebanggaan nasional yang menggabungkan semangat olahraga, budaya, dan kreativitas. Melalui kegiatan ini, batik tidak hanya dikenang sebagai warisan, tetapi juga dihidupkan kembali sebagai gaya hidup modern yang membanggakan Indonesia di mata dunia. (Fxh)

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB