yogyakarta

Podcast 'Pojok Sibakul' Koperasi DIY Didorong Jadi Lembaga Modern, Bahas Strategi Wujudkan Excellent dan Smart Service

Selasa, 21 Oktober 2025 | 15:55 WIB
Podcast Pojok Sibakul dengan narsum: Andriana Wulandari, S.E., Ketua Komisi B DPRD DIY, Eling Priswanto, S.E., M.M., Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Mursida Rambe, Ketua Perhimpunan BMT (Istimewa)

Krjogja.com - YOGYA - Di tengah perubahan ekonomi yang kian dinamis, koperasi dituntut tidak hanya bertahan, tetapi juga bertransformasi menjadi lembaga yang unggul, cerdas, dan berbasis teknologi.

Tema inilah yang diangkat dalam Podcast Pojok Sibakul episode 2 bertajuk “Mewujudkan Excellent & Smart Service bagi Koperasi” yang digelar Selasa (14/10/2025) di Ruang Audiovisual Lantai 2, Pusat Desain Industri Nasional Yogyakarta.

Baca Juga: Paroki Santo Petrus Warak Rayakan Hari Pangan Sedunia 2025

Podcast yang diproduksi oleh JavaConnections Art Management dan ditayangkan melalui YouTube Kedaulatan Rakyat (KR) ini menghadirkan tiga narasumber utama:

Andriana Wulandari, S.E., Ketua Komisi B DPRD DIY, Eling Priswanto, S.E., M.M., Kepala Biro Perekonomian dan SDA Setda DIY, Mursida Rambe, Ketua Perhimpunan BMT Indonesia.

Mereka membedah bagaimana koperasi dapat mewujudkan pelayanan yang excellent dan smart di tengah tantangan digitalisasi.

Baca Juga: Jamu Dewa United, PSIM Tanpa Dua Pilar Asing, Van Gastel Ingin Raih Tiga Poin Perdana di Kandang

Dalam diskusi, para narasumber sepakat bahwa pelayanan prima (excellent service) harus menjadi roh dari setiap koperasi. Tidak cukup hanya efisien, pelayanan juga harus responsif, transparan, dan berbasis teknologi agar bisa menjawab kebutuhan anggota di era digital.

“Pelayanan yang unggul dan cerdas bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Koperasi yang tidak segera bertransformasi akan tertinggal,” ujar Andriana Wulandari, menegaskan pentingnya peran pemerintah daerah dan DPRD dalam mendorong digitalisasi koperasi.

Sementara itu, Eling Priswanto menyoroti pentingnya integrasi sistem informasi dan peningkatan kapasitas SDM koperasi. Menurutnya, digitalisasi bukan hanya soal alat, tetapi perubahan cara kerja.

“Smart service itu tentang efisiensi dan kepercayaan. Melalui sistem digital yang terintegrasi, layanan koperasi bisa lebih cepat, akurat, dan memuaskan,” jelasnya.

Pemerintah DIY, lanjut Eling, terus berupaya memperkuat tata kelola koperasi dengan kebijakan berbasis data serta kolaborasi lintas lembaga.

Dari sisi gerakan koperasi, Mursida Rambe mencontohkan peran Baitul Maal wat Tamwil (BMT) yang kini semakin adaptif menghadapi perubahan zaman.

“BMT sudah mulai mengadopsi sistem digital untuk mempercepat layanan, terutama bagi anggota di pelosok. Kami ingin membuktikan bahwa koperasi bisa tetap relevan di era digital,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB