Timothy Apriyanto menambahkan bahwa anggota API DI Jogjakarta juga siap bersaing di tingkat internasional, dengan semua dukungan dari pelaku industri tekstil dan fashion DIY. ”Karena para pelaku industri tekstil dan fashion di DIY ini unik, kreatifitas SDM pelaku industri disini adalah soko guru keberhasilan, bukan hanya sekedar implementasi tehnologi.”
Besok malam (23 Oktober 2025) akan diselenggarakan acara welcome dinner bersama Gubernur DIY Sri Sultan HB X, dengan dihadiri seluruh tamu ITMF IAF. Bapak Gubernur direncanakan akan hadir menyambut seluruh tamu tamu dari manca negara dan Indonesia di Hotel Ambarukmo Jogjakarta.
International conference ini diselenggarakan selama dua hari di Jogjakarta, akan membawakan topik tentang “Navigating Uncertainty and Adopting Technology Pathways to Sustainable Strength in the Textile and Apparel Industry.” Panel seminar akan menghadirkan sekitar 20 narasumber ahli dari berbagai negara, yang akan menyampaikan berbagai topik terkait dekarbonisasi, sustainability dan inovasi, tehnologi, fiber dan cotton.
Topik topik itu dipilih, karena akan menjadi pelajaran penting bagi dunia industry tekstil dan fashion untuk mampu bertahan dari kemajuan tehnologi robotic yang cenderung meninggalkan tenaga kerja manusia, padahal, industry tekstil dan fashion dikenal sebagai industry padat karya.
“Tujuan penting dari perhelatan internasional ini adalah kesaling terkaitan dunia industri tekstil dan fashion dalam hal pembelajaran dan kolaborasi. Indonesia adalah bagian dari mata rantai tekstil dan fashion dunia. Pemahaman ini adalah kekuatan industri dari padat karya yang perlu kita jaga keberlangsungannya.” Demikian, Timothy Apriyanto menegaskan.