yogyakarta

Kemkomdigi Perkuat Peran Perempuan Yogyakarta, Ini Pesan Fifi Aleyda Yahya

Jumat, 7 November 2025 | 09:30 WIB
Forum She-Connects 2025 Seri Yogyakarta yang digelar Kementerian Komdigi di Hotel The Rich, Kamis (6/11/2025). (Foto: Surya Adi Lesmana)

KRjogja.com - YOGYA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) secara tegas memastikan perempuan Indonesia mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkuat usaha, menggerakkan komunitas dan menciptakan inovasi yang relevan.

Komitmen itu diwujudkan melalui perluasan program pelatihan literasi digital, meningkatkan perlindungan keamanan digital perempuan, serta memastikan ruang digital yang inklusif, sehat dan bebas kekerasan berbasis gender.

Langkah strategis itu diangkat dalam forum She-Connects 2025 Seri Yogyakarta, yang menjadi ruang kolaborasi bagi komunitas perempuan dari berbagai latar belakang.

Baca Juga: Prabowo rencanakan bangun sekolah integrasi untuk kelas menengah

Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media (Dirjen KPM) Kemkomdigi, Fifi Aleyda Yahya, Kamis (6/11/2025) di Hotel The Rich Yogyakarta menegaskan bahwa dunia digital saat ini adalah ruang tanpa batas yang memungkinkan perempuan untuk berkembang dan memimpin perubahan.

“Dunia digital membuka pintu sangat luas bagi perempuan untuk belajar, berjejaring, berkarya, dan menciptakan solusi. Perempuan bukan hanya pengguna teknologi, melainkan pencipta peluang dan penggerak perubahan,” ujar Fifi Aleyda Yahya.

Ia menambahkan, dengan lebih dari 229 juta pengguna internet di Indonesia berdasarkan survei APJII 2025, tantangan yang dihadapi kini telah bergeser.

“Tantangannya sekarang bukan sekadar akses. Tantangannya adalah memastikan perempuan mampu memanfaatkan teknologi untuk memperkuat usaha, menggerakkan komunitas dan menciptakan inovasi yang relevan,” ucapnya.

Baca Juga: Kesempatan ada, biaya ditanggung, anak Sleman harus jadi sarjana

Untuk itu, Kementerian Komunikasi dan Digital tak henti memperluas jangkauan program literasi digital bagi perempuan.

Fifi menekankan tidak boleh ada perempuan yang tertinggal dalam transformasi digital. Ruang digital harus menjadi ruang yang aman dan mendukung bagi perempuan untuk berkembang.

Upaya itu mencakup pelatihan praktis, edukasi keamanan siber dan penciptaan mekanisme perlindungan khusus untuk mencegah kekerasan berbasis gender online.

Forum tersebut juga menghadirkan perspektif inspiratif dari GKR Hayu, Penghageng Tepas Tandha Yekti Keraton Yogyakarta yang menekankan pentingnya keautentikan dalam kepemimpinan perempuan di era digital.

Baca Juga: SMPN 5 Yogyakarta Pimpin Delegasi Pelajar Yogya di Festival Daehakro Korea Selatan

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB