yogyakarta

Film AI Diponegoro Hero Diputar, Bawa Pesan Anak Muda Harus Kuasai Teknologi

Senin, 10 November 2025 | 18:50 WIB
Film AI Diponegoro Hero Diputar (Istimewa )

Krjogja.com - YOGYA - Ratusan penonton memadati pemutaran film Diponegoro Hero '200 Tahun Perang Jawa' karya King Bagus di Auditorium Grha Budaya Embung Giwangan Yogyakarta, Senin (10/11/2025). Film 35 menit ini seluruh proses pembuatannya dilakukan dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Karya ini tidak hanya menjadi tontonan menarik, tetapi juga simbol kebangkitan kreativitas baru di era digital. Film Diponegoro Hero: 200 Tahun Perang Jawa disebut menjadi langkah awal untuk memperkenalkan bagaimana teknologi AI bisa digunakan dalam produksi film dengan biaya yang jauh lebih efisien.

"Film ini dibuat dengan budget tak sampai Rp 40 juta. Kami mengisi film dengan rasa dan kreativitas karya kita. Ini awal dari sesuatu yang lebih besar," ungkap produser King Bagus.

Baca Juga: Hari Pahlawan Momentum Introspeksi dan Evaluasi encapaian Perjuangan

Dalam acara tersebut, hadir pula AI filmmaker Indonesia, Soegimitro, yang telah menangani lebih dari 500 klien dalam pembuatan film berbasis AI. Ia menjelaskan bahwa teknologi AI memungkinkan proses produksi film berlangsung cepat bahkan hanya dalam hitungan hari.

"Soal AI itu bukan sekadar cepat, tapi bagaimana kita bisa menghadirkan rasa. Film AI tetap harus punya emosi, feel, dan cerita yang kuat. Kreativitas tetap jadi yang utama, kita hanya memanfaatkan AI sebagai alat bantu," ungkap Soegimitro, yang juga dikenal lewat karya-karyanya seperti The Last Song, Circle of Karma, dan CiroiCrus.

Ia juga menekankan pentingnya membangun personal branding di media sosial agar karya bisa dikenal luas. "Saya ikut festival internasional karena mereka melihat karya saya di sosial media. Kuncinya adalah ide yang kuat, komunikasi dengan AI yang tepat lewat prompt, dan strategi publikasi di IG, TikTok, YouTube, serta festival film AI," tambahnya.

Baca Juga: INDONESIAN MOVIE ACTORS AWARDS 2025 PUNCAK PENGHARGAAN TERTINGGI PERFILMAN INDONESIA

Sementara itu, Syaifullah Agam, Direktur Film, Musik, dan Seni Dirjen Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembinaan Kebudayaan Kementerian Kebudayaan RI, menilai film AI sebagai tonggak revolusi kreatif di bidang perfilman. AI membantu manusia berinovasi, memudahkan dan memurahkan proses produksi.

"Tapi rasa dan makna tetap datang dari manusia. Film AI bukan soal riil atau tidak, melainkan tentang bagaimana kita menyampaikan emosi di dalamnya," ujarnya.

Momentum Hari Pahlawan, lanjutnya, menjadi waktu tepat untuk menampilkan film seperti Diponegoro Hero. "Bayangkan kalau film ini dibuat konvensional, biayanya bisa sangat besar. Dengan AI, kita bisa berkarya lebih murah tapi tetap berkualitas. Anak muda harus bisa riding the new wave of technology, agar bisa mensejahterakan diri, daerah dan bangsa," katanya.

Baca Juga: INDONESIAN MOVIE ACTORS AWARDS 2025 PUNCAK PENGHARGAAN TERTINGGI PERFILMAN INDONESIA

Wakil Wali Kota Yogyakarta Wawan Harmawan turut mengapresiasi karya tersebut. Ia berharap film AI seperti Diponegoro Hero dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Yogyakarta.

"Ini hal menarik yang bisa mengenalkan sosok pahlawan lebih dekat kepada anak muda. Harapannya, karya ini bisa memantik semangat dan kreativitas anak-anak muda di Jogja untuk terus berinovasi," tutur Wawan. (Fxh)

Terkini