yogyakarta

Kalsel Launching Calendar of Event Pariwisata 2026 'South Kalimantan' dengan Meriah di Teras Malioboro Jogja, Ternyata Ini Alasannya

Jumat, 14 November 2025 | 19:25 WIB
Kemeriahan launching Calender of Event 2026 South Kalimantan di Teras Malioboro (Harminanto)



Krjogja.com - YOGYA - Teras Malioboro Beskalan menjadi pusat perhatian pada Jumat (14/11/2025) saat Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan meluncurkan South Kalimantan Calendar of Event 2026. Peluncuran yang berlangsung selama tiga hari, 14–16 November 2025, menjadi langkah strategis Provinsi Kalimantan Selatan untuk memperkuat promosi pariwisata di tingkat nasional hingga internasional.

Tahun 2026, Kalimantan Selatan menyusun 156 agenda pariwisata unggulan yang mencakup festival budaya, kuliner, seni hingga olahraga. Kehadiran beragam agenda ini sekaligus menegaskan besarnya potensi wisata Bumi Banua yang selama ini kaya akan alam, tradisi, serta keunikan budaya yang menjadi daya tarik wisatawan.

Baca Juga: Profil Rizky Ridho, Pemain Indonesia Pertama yang Masuk Dalam Nominasi Puskas Award 2025, Sejarah Hebat Tercipta!

Yang membuat acara ini semakin menarik, dipilih Jogja sebagai lokasi peluncuran. Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Selatan, Iwan Fitriady, SH, MH., menyebut Yogyakarta adalah simbol budaya dan kreativitas Indonesia. Peluncuran di Kota Pelajar ini diharapkan semakin membuka jalan bagi Kalimantan Selatan menuju panggung pariwisata internasional melalui sinergi lintas daerah.

"Peluncuran CoE 2026 mengusung tema Kalsel Goes to the World sebuah komitmen besar untuk mendorong pariwisata Kalimantan Selatan menembus pasar global tanpa meninggalkan akar budaya lokal dan nilai-nilai keberlanjutan lingkungan," ungkapnya pada wartawan.

Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin, yang hadir, menegaskan peluncuran di Yogyakarta bukan sekadar seremoni, tetapi langkah strategis untuk memperkenalkan potensi Banua kepada Indonesia dan dunia. Banyak potensi yang dikenalkan pada dunia luas dalam momen ini dan diharapkan bisa menarik bagi wisatawan di Jogja yang merupakan representasi Indonesia mini.

Baca Juga: Inilah Profil KGPH Hangabehi, Sosok Putra Tertua Kanjeng Sinuhun Pakubuwono XIII

"Kalimantan Selatan, Bumi Banua yang kami cintai tidak hanya kaya akan sumber daya alam, tetapi juga menyimpan kekayaan budaya, tradisi, dan kearifan lokal yang luar biasa. Dari Pesona Pegunungan Meratus yang menakjubkan, keunikan Pasar Terapung Banjarmasin yang melegenda, hingga keramahan masyarakat Banjar yang selalu menyambut tamu dengan ketulusan. Semua potensi ini ingin kami tunjukkan kepada Indonesia dan dunia melalui Calendar of Event 2026," ungkap Muhidin.

Muhidin juga menyebut beberapa agenda unggulan seperti Festival Bamboo Rafting, Tapin Art Fest, dan Festival Budaya Sa’ijaan sebagai wajah budaya dan kreativitas Kalsel yang siap dipromosikan lebih luas. Ia pun menegaskan, tema ‘Kalsel Goes to the World’ bukan sekadar slogan.

"Ini adalah tekad kami menjadikan Kalimantan Selatan sebagai gerbang wisata alam dan budaya Kalimantan untuk dunia, melalui promosi kreatif, digitalisasi pariwisata, dan kolaborasi lintas daerah. Yogyakarta adalah mitra strategis, tempat kami belajar sekaligus berkolaborasi dalam pengembangan pariwisata budaya, industri kreatif, dan media nasional," tambahnya.

Ia menegaskan bahwa kehadiran Kalimantan Selatan di Yogyakarta merupakan upaya memperkuat jejaring promosi dan membangun sinergi antardaerah. Muhidin berharap, selama tiga hari pelaksanaan, lebih banyak wisatawan domestik maupun mancanegara mengenal dan berkunjung ke Kalimantan Selatan.

"Semoga Allah SWT meridai langkah kita dalam memajukan pariwisata dan membawa Kalimantan Selatan menuju panggung dunia," pungkasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata DIY, Imam Pratanadi, memberikan sambutan positif terhadap kedatangan delegasi dari Kalimantan Selatan (Kalsel) ke Jogja. Menurut Imam, launching yang dibarengi kunjungan ini membawa dampak yang sangat baik, terutama untuk DIY.

"Selain sebagai ajang pameran, kedatangan teman-teman dari Kalsel ini juga memastikan adanya peningkatan jumlah wisatawan nusantara, karena rombongan yang hadir datang dalam jumlah yang besar. Ada kegiatan table top yang diadakan mempertemukan sellers dari Kalsel dengan buyers termasuk perwakilan dari asosiasi pariwisata di DIY seperti Asita dan PHRI. Selain melakukan penjualan dan memperkenalkan destinasi wisata mereka, kunjungan ini dipastikan juga akan membuat rombongan Kalsel mengunjungi destinasi-destinasi di DIY," tandas Imam.

Lebih lanjut, Imam mengungkapkan pihaknya telah berdiskusi dengan Dinas Pariwisata Kalimantan Selatan untuk menjalin kerjasama timbal balik. Tujuannya adalah memastikan kedua daerah dapat saling mendukung pariwisata dengan memberikan wisatawan ke daerah masing-masing.

"Acara ini merupakan hal yang sangat positif, menunjukkan bahwa DIY diminati sebagai tuan rumah untuk penyelenggaraan acara oleh provinsi lain di Indonesia. Ini juga hal baik karena Yogyakarta memiliki jumlah wisatawan nusantara yang cukup banyak setiap minggunya, sehingga diharapkan mereka dapat memanfaatkan peluang tersebut," pungkas Imam. (Fxh)

Tags

Terkini