Krjogja.com - YOGYA - Center for Communication Studies and Training (ComTC) FISHUM UIN Sunan Kalijaga bekerja sama dengan KPI Pusat menggelar diseminasi hasil riset Indeks Kualitas Program Siaran Televisi 2025 bertema 'Upaya Meningkatkan Kualitas Program Infotainment yang Informatif, Edukatif, dan Menghibur' di Interactive Center FISHUM, Jumat (14/11/2025).
Kegiatan yang berlangsung secara hybrid ini diikuti para dosen Ilmu Komunikasi serta mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi dan S2 Magister Media dan Komunikasi. Forum ini menjadi ruang untuk memperkuat pemahaman publik kampus mengenai kualitas siaran infotainment yang ideal.
Baca Juga: FLC Regional III: Dorong Pemuda Jadi Pemimpin Berdampak
Dalam sambutan kunci, Anggota Komisi I DPR RI, Dr H Sukamta, menegaskan pentingnya menjaga kualitas siaran di tengah derasnya perkembangan teknologi. “Teknologi bisa berubah, tetapi etika dan jati diri bangsa harus tetap menjadi landasan, sebab isi siaran tidak boleh terdegradasi hanya karena alasan kemajuan digital,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPI Pusat, Ubaidillah, menyoroti tantangan besar dalam menjaga kualitas infotainment yang memberi manfaat bagi publik. "Kita perlu bersama meningkatkan kualitas program infotainment agar menjadi hiburan yang sekaligus kompas moral bagi masyarakat," ujarnya.
Rektor UIN Sunan Kalijaga, Prof Noorhaidi, mengapresiasi kolaborasi riset yang memberikan kontribusi bagi peningkatan kualitas penyiaran nasional. "Melalui riset kita mengetahui kondisi riil penyiaran, sekaligus menjadikannya pembelajaran bagi pengembangan ilmu dan kualitas program di masa depan," tuturnya.
Acara menghadirkan narasumber Amin Shabana (Komisioner KPI Pusat), Dr Bono Setyo MSi (Direktur ComTC UIN Sunan Kalijaga), Prof Dr Erika Setyanti Kusumaputri (Dekan FISHUM UIN Sunan Kalijaga), Andi Andrianto (Litbang KPI Pusat), Arif Kurniar Rakhman (Komisioner KPID DIY), dan Alip Kusnandar (Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISHUM UIN Sunan Kalijaga).
Komisioner KPI Pusat sekaligus PIC riset, Amin Shabana, menegaskan pentingnya dorongan regulatif bagi lembaga penyiaran agar tidak sekadar mengejar sensasi. "KPI berusaha mendorong lembaga penyiaran meningkatkan kualitas infotainment melalui indeks, surat edaran, hingga sanksi," ujarnya.
Direktur ComTC, Dr Bono Setyo, menilai diseminasi ini juga merupakan bagian dari upaya literasi media bagi mahasiswa. "Mahasiswa harus mampu memilah informasi, karena banyak konten infotainment yang cenderung ghibah dan kurang positif," katanya. (Dev)