Krjogja.com - YOGYA - Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menggelar acara “Pemanfaatan AI untuk Jurnalisme” edisi Sekolah Rakyat (SR) di Porta by Ambarrukmo, Selasa (18/11/2025). Dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, dihadirkan sebagai pembicara untuk memaparkan pendekatan pendampingan sosial dan literasi digital bagi para siswa SR.
Endang mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 275 siswa Sekolah Rakyat Menengah Atas di dua lokasi, yakni Sonosewu dan Purwomartani Kalasan. Seluruhnya berasal dari keluarga miskin dan miskin ekstrim yang tengah mendapatkan intervensi pemerintah, baik melalui Dinas Sosial DIY maupun Kementerian Sosial.
Baca Juga: Inovasi Daur Ulang Sampah Plastik BRI Dapat Dukungan Menteri UMKM dan Raffi Ahmad
"Anaknya kita sekolahkan, orang tuanya kita berdayakan, dan rumahnya diperbaiki. Kami gali skill anak-anak di SR, kami kolaborasikan dan angkat bersama," jelasnya.
Endang menegaskan bahwa pengentasan kemiskinan membutuhkan pola percepatan yang menyentuh semua aspek kehidupan anak dan keluarga. "Harapannya akselerasi pengentasan kemiskinan bisa terlayani semuanya, karena miskin itu capek," ujarnya.
Pendampingan intensif selama empat bulan terakhir menunjukkan perubahan perilaku signifikan pada siswa. Endang menyebutkan bahwa banyak kebiasaan baik kini mulai terbentuk.
Baca Juga: Dokter PSS Ungkap Kondisi Terkini Kiper Muhammad Fahri
"Mereka makan dengan tertib, mencuci alat makan, mengembalikannya ke tempatnya. Bangun jam setengah lima pagi tanpa harus dipaksa. Kelihatannya sepele tapi ini kunci, karena disiplin menjadi modal sukses," paparnya.
Meski begitu, Endang mengakui masih ada beberapa anak yang perlu pendampingan lebih dekat karena latar belakang lingkungan sebelumnya. "Mereka terbiasa hidup bebas. Tapi kami terus dampingi," lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa pendampingan di SR tidak hanya membangun keterampilan teknis, tetapi juga membentuk karakter, disiplin, dan kesehatan mental sosial anak. Melalui kegiatan Komdigi ini, ia berharap semakin banyak pihak memahami pentingnya ekosistem literasi digital yang aman bagi anak-anak dari keluarga rentan.
Dalam sesi tersebut, Endang menekankan pentingnya literasi digital seiring pesatnya perkembangan teknologi. Menurutnya, akses digital yang tidak terkontrol dapat membuat anak rentan terhadap konten negatif.
Apalagi saat ini pemerintah telah memberikan fasilitas laptop untuk anak-anak yang bersekolah di SRMA DIY. "Anak jangan sampai salah akses. Kami lakukan edukasi agar mereka tidak terpapar radikalisme lewat media sosial atau jejaring online," tegasnya.
Ia juga menyambut baik inisiatif Komdigi yang memasukkan edukasi terkait kecerdasan buatan (AI) dalam kegiatan SR. "Edukasi AI kami lakukan, SR juga perlu ini. Agar siswa mengakses dengan benar. Ini luar biasa dan anak-anak harus paham karena saat ini hidup manusia benar tak bisa lepas dari teknologi," katanya.
Donny Budi Utoyo (BU), tokoh literasi digital menilai perlunya menumbuhkan kemampuan kritikal thinking di lingkup anak-anak sekolah baik SR maupun sekolah umum. "Ini penting agar anak-anak kita bisa menguasai AI, memanfaatkan AI dengan baik," tandasnya. (Fxh)