BANTUL - 'Gita Pawiyatan' tahun 2025 mengambil tajuk Tradisi, Kreasi, dan Kompetensi dipergelarjan di Concert Hall Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta di Sewon, Bantul, Kamis (4/12/2025) pukul 13.00-17.00 WIB.
Pergelaran ini menampilkan karya-karya yang merupakan hasil proses pembelajaran selama satu semester dari mahasiswa Jurusan Karawitan Fakultas Seni Pertunjukan (FSP) ISI Yogyakarta, mulai dari penguasaan materi tradisi, pengembangan kreativitas musikal, hingga kemampuan menginterpretasikan bentuk-bentuk karawitan dalam ranah tradisi, kreasi, dan inovasi.
"Sebagai bagian dari program akademik, Jurusan Karawitan, 'Gita Pawiyatan' dirancang menjadi wadah apresiasi sekaligus evaluasi terbuka atas capaian kompetensi mahasiswa dalam bidang karawitan," kata Pimpinan Produksi Suhardjono MSn, Rabu (3/12/2025).
Baca Juga: Gantikan Casemiro, MU Siap Pulangkan Gelandang Kreatif Ini ke Inggris
Melalui pergelaran ini, tutur Suhardjono, penonton akan disuguhkan berbagai repertoar karawitan, baik yang berakar pada tradisi, kreasi, maupun inovasi. Mahasiswa menampilkan gending-gending dengan garap tradisi, komposisi karawitan kreasi, komposisi karawitan inovatif, serta eksplorasi musikal yang memperlihatkan keberanian bereksperimen tanpa meninggalkan nilai-nilai estetika karawitan.
Melalui kombinasi sajian tradisi, kreasi, dan inovasi, pergelaran ini diharapkan dapat memberikan gambaran menyeluruh mengenai perkembangan kompetensi mahasiswa serta dinamika pendidikan karawitan di Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta.
Suhardjono menekankan, pergelaran ini sebagai sebagai bentuk uji publik atas kemampuan mahasiswa dalam menyerap, mengolah, dan menerapkan ilmu karawitan yang telah dipelajari di dalam kelas. Melalui presentasi karya baru, mahasiswa didorong untuk berkreasi dan mengembangkan gagasan musikal yang relevan dengan perkembangan seni karawitan masa kini.
Melestarikan dan menguatkan tradisi juga hal penting. Mahasiswa menghadirkan repertoar tradisi, untuk menegaskan komitmen jurusan ini dalam menjaga kelestarian nilai-nilai budaya dan warisan musikal Nusantara dalam seni karawitan. Juga menjadi sarana untuk mempertemukan mahasiswa, dosen, seniman, dan masyarakat luas dalam ruang apresiasi seni yang edukatif dan inspiratif.
"Jurusan Karawitan ISI Yogyakarta berharap pergelaran ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk lebih mengenal, mencintai, dan mengembangkan seni karawitan. Selain itu, kegiatan ini diharapkan menjadi kontribusi nyata bagi penguatan ekosistem seni tradisi di tengah masyarakat," tambah Suhardjono tentang pergelaran yang terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya ini.
Jurusan Karawitan FSP ISI Yogyakarta mengundang para pemerhati seni, praktisi budaya, pelajar, mahasiswa, dan masyarakat umum untuk hadir dan merasakan pengalaman musikal yang kaya, mendalam, dan bermakna. (Ewp)