Krjogja.com - YOGYA - Badan Otorita Borobudur (BOB) meluncurkan program terbarunya, program BASKOM (Bahas Konten Media Sosial), sebuah lokakarya intensif yang dirancang khusus untuk memperkuat kolaborasi strategis dengan seluruh Dinas Pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Program ini bukan sekadar pelatihan; ini adalah komitmen bersama untuk menyalakan kembali semangat promosi pariwisata DIY melalui kekuatan narasi digital yang otentik dan menyentuh.
Di era di mana setiap orang adalah pencerita, media sosial telah menjadi media baru sekaligus panggung bagi destinasi wisata. Namun, di balik angka-angka engagement dan trending topic, tersimpan jiwa dan cerita dari masyarakat lokal yang menanti untuk diangkat.
BASKOM hadir dengan angle humanis, mengajak para pengelola informasi pariwisata di DIY untuk tidak hanya fokus pada keindahan visual, tetapi juga pada kisah-kisah inspiratif di baliknya. "Pariwisata DIY adalah mozaik yang kaya. Bukan hanya Tugu, Malioboro atau Pantai Parangtritis, tetapi juga senyum para pengrajin, gigihnya petani kopi di perbukitan Menoreh, dan kehangatan homestay yang dikelola keluarga secara turun temurun," ungkap Yusuf Hartanto, Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik, BOB, Kamis (11/12/2025).
Yusuf menambahkan, melalui BASKOM, BOB ingin mendukung Dinas Pariwisata setempat menggali cerita-cerita otentik ini, mengubahnya menjadi konten media sosial yang viral dan bermakna. Konten yang bukan hanya dilihat, tapi juga dirasakan dan dibagikan dari hati ke hati.
"Inilah kunci publikasi yang sukses di era digital. Kami ingi apa yang diproduksi itu sampai ke hati," tambahnya.
Program BASKOM diinisiasi setelah melihat tujuan utamanya yaitu menyamakan frekuensi dan standar konten, sehingga promosi pariwisata DIY dapat bergerak sebagai satu kesatuan yang kuat. Lokakarya ini akan melibatkan tim-tim komunikasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-DIY (Provinsi Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta).
BOB optimis bahwa program BASKOM akan menjadi tonggak penting dalam revitalisasi strategi publikasi pariwisata. Dengan berbekal konten yang humanis, terstruktur, dan terintegrasi, DIY siap menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara dengan narasi yang lebih segar dan meyakinkan.
"Ini adalah panggilan untuk kita semua – para pegiat pariwisata di DIY untuk menyadari bahwa pena dan kamera kita adalah alat promosi yang paling kuat. Mari kita manfaatkan kekuatan media sosial untuk menunjukkan keindahan sejati Yogyakarta, dari sudut pandang yang paling indah," pungkas Yusuf Hartanto. (Fxh)
Di era di mana setiap orang adalah pencerita, media sosial telah menjadi media baru sekaligus panggung bagi destinasi wisata. Namun, di balik angka-angka engagement dan trending topic, tersimpan jiwa dan cerita dari masyarakat lokal yang menanti untuk diangkat.
BASKOM hadir dengan angle humanis, mengajak para pengelola informasi pariwisata di DIY untuk tidak hanya fokus pada keindahan visual, tetapi juga pada kisah-kisah inspiratif di baliknya. "Pariwisata DIY adalah mozaik yang kaya. Bukan hanya Tugu, Malioboro atau Pantai Parangtritis, tetapi juga senyum para pengrajin, gigihnya petani kopi di perbukitan Menoreh, dan kehangatan homestay yang dikelola keluarga secara turun temurun," ungkap Yusuf Hartanto, Direktur Keuangan, Umum, dan Komunikasi Publik, BOB, Kamis (11/12/2025).
Yusuf menambahkan, melalui BASKOM, BOB ingin mendukung Dinas Pariwisata setempat menggali cerita-cerita otentik ini, mengubahnya menjadi konten media sosial yang viral dan bermakna. Konten yang bukan hanya dilihat, tapi juga dirasakan dan dibagikan dari hati ke hati.
"Inilah kunci publikasi yang sukses di era digital. Kami ingi apa yang diproduksi itu sampai ke hati," tambahnya.
Program BASKOM diinisiasi setelah melihat tujuan utamanya yaitu menyamakan frekuensi dan standar konten, sehingga promosi pariwisata DIY dapat bergerak sebagai satu kesatuan yang kuat. Lokakarya ini akan melibatkan tim-tim komunikasi dari Dinas Pariwisata Kabupaten/Kota se-DIY (Provinsi Yogyakarta, Sleman, Bantul, Kulon Progo, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta).
BOB optimis bahwa program BASKOM akan menjadi tonggak penting dalam revitalisasi strategi publikasi pariwisata. Dengan berbekal konten yang humanis, terstruktur, dan terintegrasi, DIY siap menyambut wisatawan domestik maupun mancanegara dengan narasi yang lebih segar dan meyakinkan.
"Ini adalah panggilan untuk kita semua – para pegiat pariwisata di DIY untuk menyadari bahwa pena dan kamera kita adalah alat promosi yang paling kuat. Mari kita manfaatkan kekuatan media sosial untuk menunjukkan keindahan sejati Yogyakarta, dari sudut pandang yang paling indah," pungkas Yusuf Hartanto. (Fxh)