yogyakarta

Akhir Tahun, Wisata DIY Hadapi Cuaca Ekstrem: DPRD Dorong Sinergi OPD

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:05 WIB
Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari (Foto Primaswolo Sudjono)

Krjogja.com – YOGYA — Akhir tahun selalu menjadi momen istimewa bagi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ribuan hingga jutaan wisatawan biasanya memadati berbagai destinasi, mulai dari kawasan pantai, perbukitan, hingga pusat-pusat budaya. Namun, di balik tingginya angka kunjungan tersebut, tersimpan tantangan serius berupa meningkatnya risiko bencana hidrometeorologi.

Cuaca ekstrem kerap melanda Yogyakarta dan sekitarnya pada periode akhir tahun. Hujan dengan intensitas tinggi, angin kencang, banjir, hingga tanah longsor menjadi ancaman nyata, terutama di kawasan wisata alam yang berada di daerah rawan. Kondisi ini tidak jarang memicu penutupan destinasi wisata dan berdampak pada penurunan kunjungan wisatawan.

Penurunan kunjungan tersebut tentu berimplikasi langsung terhadap perekonomian masyarakat, khususnya pelaku wisata dan warga yang menggantungkan penghasilan dari sektor pariwisata. Di satu sisi, akhir tahun menjadi harapan besar untuk mendongkrak pendapatan, namun di sisi lain, faktor keselamatan tak bisa diabaikan.

Menanggapi dilema tersebut, Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari, menegaskan bahwa keselamatan wisatawan dan warga harus menjadi prioritas utama. Dalam diskusi pariwisata bersama wartawan, Andriana menyampaikan bahwa upaya pencegahan dini mutlak dilakukan ketika wilayah berada dalam kondisi rawan bencana.

Baca Juga: Silaturahmi Wakil Ketua DPRD DIY ke Muhammadiyah, Bahas Beberapa Persoalan di DIY

Menurutnya, puncak kunjungan wisata yang bertepatan dengan musim hujan merupakan tantangan tahunan yang harus dihadapi dengan kesiapsiagaan matang. “Akhir tahun memang menjadi momentum kedatangan wisatawan, tetapi juga berbarengan dengan potensi hujan lebat, angin kencang, hingga longsor,” ujarnya.

Andriyana menilai koordinasi lintas Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi kunci dalam menyikapi kondisi tersebut. Sinergi antara OPD terkait kebencanaan, pariwisata, perhubungan, hingga pemerintah kabupaten/kota diperlukan agar informasi risiko dapat tersampaikan dengan cepat dan akurat kepada masyarakat serta wisatawan.

Dengan koordinasi yang baik, wisatawan tetap dapat menikmati Yogyakarta secara aman dengan diarahkan ke destinasi yang minim risiko bencana. Di saat yang sama, masyarakat lokal tetap memperoleh manfaat ekonomi dari sektor pariwisata, tanpa mengorbankan aspek keselamatan. Andriana berharap, pengelolaan pariwisata berbasis mitigasi bencana dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi DIY, terutama di momen krusial akhir tahun (*)

Tags

Terkini