Mantan bos Gojek ini menuturkan bahwa konsep ini merupakan penyederhanaan dari UN yang dianggap begitu kompleks. Konsep yang digunakan adalah asesmen yang mengukur kemampuan minimal yang dibutuhkan para murid. Adapun materi yang dinilai adalah literasi dan numerasi.
"Literasi itu bukan hanya kemampuan membaca. Literasi adalah kemampuan menganalisis suatu bacaan. Kemampuan memahami konsep di balik tulisan tersebut," kata Nadiem.
Sedangkan numerasi, kata Nadiem, ialah kemampuan menganalisis dengan menggunakan angka-angka.
"Ini adalah dua hal yang akan menyederhanakan asesmen kompetensi mulai 2021," tuturnya.
Nadiem menegaskan, konsep asesmen kompetensi tidak berdasarkan mata pelajaran atau pun berdasarkan penguasaan konten materi. Namun, berdasarkan dari kompetensi minimum yang dibutuhkan murid apapun pelajarannya.
Survei Karakter
Survei karakter merupakan konsep kedua yang akan diberlakukan oleh Mendikbud. Adapun survei karakter ini digunakan untuk mengetahui iklan karakter anak di sekolah.
"Untuk mengetahui ekosistem di sekolahnya, bagaimana implementasi gotong-royong. Apakah level toleransinya sehat, apakah well-being atau kebahagiaan anak itu sudah mapan, apakah ada bullying terjadi?" ucap Nadiem.