Anak Penjual Es Tebu ini Kuliah di FK UGM Tanpa Biaya

Photo Author
- Selasa, 26 Juli 2016 | 00:30 WIB

“Sekarang saya hanya bisa berjualan di depan gang, berjemur dari pagi sampai sore di pinggir jalan. Tapi pendapatannya ya memang jauh lebih sedikit,” ujarnya.

Kini, setiap pagi ia harus mengangkut batang-batang tebu dan mendorong gerobak yang ia buat sendiri ke tepi jalan Komodor Yos Sudarso yang tidak begitu jauh dari rumahnya. Jalan ini terbilang tidak terlalu ramai karena tidak banyak dilalui kendaraan dan bukan terletak di kawasan padat penduduk. Ia hanya berharap memperoleh pemasukan dari beberapa pelanggan tetap serta pengunjung rumah sakit daerah dan SPBU yang letaknya berdekatan dengan lokasi ia berjualan.

Meski hidup dalam keadaan terbatas, namun bagi kedua orang tua Tias, pendidikan bagi anak-anak mereka memang selalu menjadi hal yang diutamakan. Terbukti, mereka berhasil menyekolahkan kedua anaknya yang lebih tua hingga ke jenjang perguruan tinggi. Ia pun bersyukur karena anak-anaknya juga menunjukkan niat dan semangat yang tinggi dalam menuntut ilmu, bahkan hingga meraih berbagai prestasi dan memperoleh beasiswa.

“Kalau untuk kebutuhan lain, itu bisa dihemat-hemat. Yang penting anak-anak saya bisa sekolah,” imbuhnya.

Karena itu, mereka pun akhirnya melepas kepergian Tias untuk kuliah di UGM. Beasiswa Bidik Misi yang ia terima, serta dukungan dari beberapa kakak tingkat Tias yang sudah berkuliah di Jogja meyakinkannya bahwa Tias dapat menjalani kuliahnya dengan baik. Ia pun mendoakan, agar di UGM Tias dapat menuntut ilmu dengan baik, memperoleh apa yang ia cita-citakan, serta nantinya dapat menggunakan ilmunya untuk kebaikan banyak orang. (Humas UGM/*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

AKS AKK Yogyakarta Wisuda 96 Mahasiswa

Minggu, 3 November 2024 | 09:53 WIB
X