Kemudian Anggit mendorong melirik pentingnya pembinaan literasi, maka dirintis perpustakaan digital. "Dengan dukungan internet, dapat pula dimanfaatkan untuk pembelajaran yang lebih menyenangkan," katanya.
Baca Juga: Prediksi Skor Everton vs Liverpool Liga Premier Inggris, 7 Desember 2024
Pihaknya juga mengadakan ekstrakurikuler TIK, agar anak anak mampu membuat sajian pembelajaran untuk presentasi. Ini selaras dengan program sekolah untuk mendorong para murid mampu berbicara di hadapan teman dalam pembelajaran.
Melatih anak berani berbicara dalam kegiatan pembelajaran, menurut Anggit bermanfaat mengubah budaya mereka semakin aktif di kelas, serta mampu mengungkapkan pendapat secara bertanggung jawab.
Sekolah juga perlu membudayakan apresiasi atas apapun kemajuan yang dicapai siswa, dengan piagam prestasi diserahkan di upacara. "Apresiasi tidak hanya prestasi perlombaan, tapi hal baik apapun yang muncul dari anak harus diapresiasi, stigma paling rajin, paling berani, paling bersih, perlu diapresiasi," jelasnya.
Dengan aktifnya kombel untuk meningkatkan kompetensi dan menempuh berbagai langkah pembenahan layanan pembelajaran, maka rapor pendidikan terjadi perubahan signifikan. Kondisi sebelumnya dominan kuning dan ada merahnya, tahun berikutnya dapat meningkat mayoritas hijau dan tidak ada yang merah.
Sementara itu, Nurul seorang wali murid kelas 5 merasakan perubahan anaknya meningkat dalam aspek pengetahuan. Dalam kemandirian, anaknya yang sebelumnya pendiam menjadi berani berpendapat, bercerita, terbuka, berani ikut lomba, berani menjadi MC bahkan dalam bahasa Jawa.
Baca Juga: Mengejutkan! Gus Miftah Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama
Menurut Nurul, kegiatan P5 di SD Koroulon 1 juga tidak merepotkan, setiap Kamis ada pembelajaran P5 di sekolah. Wali murid diakomodasi oleh sekolah untuk menyelenggarakan ekstrakurikuler sesuai peminatan anaknya.
"Ini bermitra dengan paguyuban orang tua, sehingga pembiayaan dengan kesadaran didukung oleh orang tuanya," tegasnya. Purwanto, selaku komite sekolah menilai Anggit komunikatif dengan komite sehingga bisa saling kolaborasi dalam mendukung kemajuan sekolah.
Maka sekarang ada paguyuban orang tua di setiap kelas, yang selalu mendukung kebutuhan sekolah. "Ngecat kelas anaknya itu dilakukan oleh orang tuanya," tegasnya. Perpustakaan, yang dahulu dulu tidak terkelola dengan baik, dengan gotong royong sekarang bisa juara 3 tingkat kabupaten Sleman.
Kepala Bidang SD Dinas Dikpora Sleman, Rira Meutia yang hadir mewakili Kadinas menegaskan komitmen institusinya untuk mendorong peran komite sekolah. "Harus agar diberdayakan sebagai mitra terbaik dari sekolah," tegasnya.
Maka pada tahun 2025 Dinas Dikpora Sleman mendorong ada program parenting, Gerakan Sekolah Sehat (GSS), dan akan mengadakan Bimtek sekolah sehat. Hal ini sebagai upaya membuat perubahan dari hal hal yang kecil.
Kebijakan anggaran Sleman diprioritaskan pada peningkatan kualitas SDM. Perencanaan berbasis data menjadi mindset dalam penganggaran, sehingga sesuai prioritas kebutuhan dan dapat berdaya guna optimal.