“ Kemenhub tetap konsisten agar dua hal yang seolah olah bertolak belakang dicari jalan keluarnya, arti kita ingin maskapai tetap sutenebel dan mereka bisa hidup bersama dalam waktu yang panjang, Oleh karena itu, dua perbedaan dimana hanya mahal dan ada yang murah. Dimana yang mahal bisa suten dan yang murah bisa membuat jalan keluar bagi mereka mendapatkan kesempatan melakukan penerbangan,†tegasnya.
Dijelaskan, Kemenhub tetap konsisten agar penerbangan tetap ada, karena mempersatukan pulau pulau yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Serta penerbangannya harus tetap aman buat masyarakat.
Budi juga mengatakan, untuk menjaga keseimbangan layanan antara rute padat dengan daerah tertinggal, terluar, dan terdepan dengan memberikan insentif.
"Masyarakat tidak memiliki kemampuan untuk membayar harga seperti di rute padat. Upaya untuk menjangkau rute tersebut perlu subsidi dari pemerintah," kata Budi.
Dikatan, Presiden telah memberikan amanat kepada Kemenhub untuk membuka konektivitas di wilayah 3T tersebut, bukan hanya kota besar atau destinasi wisata. Adapun, biaya penerbangan pada rute tersebut biasanya lebih tinggi.
Menurutnya hal tersebut tidak mudah. Namun, Kementerian telah mencurahkan sebanyak 35 persen anggaran belanja untuk membangun dan mengembangkan prasarana transportasi di wilayah Timur Indonesia. ( Lmg)