Krjogja.com, YOGYA - Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal 3 meningkat, dimana PDB mencapai 5,17 persen. Sebagian besar dipengaruhi kinerja Perusahaan swasta yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI/IDX).
Workshop “Strategi Investasi Dunia Saham”, Minggu (26/11/2023) di Aula Gereja Babadan mencermati hal itu dan mengulas peluang juga tantangan termasuk maraknya investasi bodong.
"Tim Pelayanan Pendidikan Sosial Ekonomi, Gereja Paroki Santo Petrus & Paulus, Babadan-Wedomartani menggandeng Galery Investasi Universitas Cendekia Indonesia (UNICIMI)-Yogyakarta melakukan edukasi," terang Pembina Galery Investasi UNICIMI). Dr Ir AA Alit Merthayasa.MS., MBA PhD. Minggu (3/12/2023).
Baca Juga: 810 Atlet Ramaikan UKT UTI Pro DIY Periode IV
Alit yang turut mendampingi Workshop ini menyebutkan kehadiran 100 peserta menampilkan nara sumber dari Bursa Efek Indonesia kantor perwakilan Yogyakarta Agnes Sindhunita SE MBA (Senior Officer) dan dari Phintraco Securitas Yogyakarta Charlie Yansen, SH. (Branch Manager) dengan sambutan dari Kabid Yanmas Timpel PSE Gereja Babadan-Wedomartani Theodorus Tony Haryanto.
"Workshop untuk mengenalkan Pasar Modal Saham kepada orang muda Katolik (OMK) dan masyarakat umum di sekitar Gereja Babadan serta dari paroki lain tentang pentingnya memahami praktek perdagangan saham, terlebih mengenai bagaimana cara memiliki saham Perusahaan yang terdaftar di BEI/IDX," jelas Tony.
Menurut informasi, masyarakat Indonesia yang sudah mengenal saham (memiliki & melakukan perdagangan/trading saham), hingga saat ini berjumlah tidak lebih dari 3-4% penduduk Indonesia. Sementara, jumlah Perusahaan (emiten) yang ada di BEI hingga saat ini sudah berjumlah 901 perusahaan.
Baca Juga: Drs H Idham Samawi Minta Masyarakat Tanamkan Cinta Tanah Air Sejak Dini
"Maraknya investasi bodong di Masyarakat menjadi keprihatinan, agar tidak terpengaruh dengan cara mengenal dan memahami dunia Saham/investasi," jelasnya.
Sedang Agnes selaku narasumber menyampaikan peran dan tanggungjawab BEI/IDX serta mengajak peserta dan masyarakat luas untuk lebih memahami seluk beluk Saham secara benar.
"Apa keuntungan dan kerugian dalam berinvestasi saham, selain komoditas lain yang menjadi bagian dari kewenangan BEI/IDX," ujarnya.
Baca Juga: Indeks Pembangunan Manusia di DIY Sangat Tinggi, Capaian 81,09
Sedang Chrlie memaparkan peran Securitas (Phintraco securitas), selaku lembaga antara pasar modal dan investor. Pada kesempatan ini Phintraco mengenalkan cara mendaftar sebagai nasabah melalui aplikasi berbasis web, “Profits Anywhere”.
Seluruh peserta sangat antusias untuk mengunduh aplikasi tersebut di gawai masing-masing. Alit Merthayasa, mengingatkan kepada peserta yang akan menjadi investor agar secara arif dan bijak berinvestasi.
"Jangan menggunakan dana yang berasal dari utang/pinjaman untuk membeli saham, namun sebaiknya menabung dengan cara menyisihkan pendapatan penghasilannya secara bertahap berkesinambungan," ujarnya.