Kopdar KBC Jakarta Raya: Kolaborasi Bisnis Minim Modal, Peluang Tanpa Henti

Photo Author
- Selasa, 4 Februari 2025 | 20:45 WIB
Suasana kopdar KAMAJAYA Business Club (KBC) Jakarta Raya di Sabi
Suasana kopdar KAMAJAYA Business Club (KBC) Jakarta Raya di Sabi

KRJgja.com - Jakarta - KAMAJAYA Business Club (KBC) Jakarta Raya kembali menggelar kopdar di SABI (Sambal Bini), Jakarta. Acara ini mempertemukan alumni Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang berkecimpung di dunia bisnis dan profesional. Lebih dari sekadar ajang networking, diskusi ini menyoroti pentingnya kolaborasi untuk membantu UMKM scale-up, mengelola modal dengan bijak, serta membangun strategi bisnis yang berkelanjutan.

Hadir dalam pertemuan ini antara lain Sekar Tyas Nareswari, intrapreneur praktisi sales di AZKO yang juga founder Master Sales Mentor PT Takon Pakar Edutainment, Donny Riantori, seorang technopreneur, Dedy "Tani Keren", CEO PT Bhumee Artani Nusantara yang merupakan Perwakilan Pengurus Pusat KBC, serta Debora Aprianita, financial planner dan founder Soko Financial.

Baca Juga: 'KR' Punya Peran Penting, Budiman Sudjatmiko: DIY Harus Bisa Membangun Industri Teknologi Memanfaatkan SDM Unggul yang Dimiliki

Turut hadir Kristiawan Atmadi, founder Backyard Autoglanz, Karter Pasaribu, aktor film, marketing PH, dan praktisi event organizer, Mia Ilmas, Certified Tax Consultant, serta Ivan Teguh Khristian, tuan rumah sekaligus pemilik SABI (Warung Makan Sambel Bini) dan beberapa bisnis lainnya seperti KJPP DYR, Caliandra Dairy Farm, Gorillaz Raya Alsut, Jade & Bougenville, serta sedang mempersiapkan reSOULution (production house).

UMKM Harus Berani Scale-Up dan Kolaborasi

Dalam diskusi yang berlangsung hangat, Ivan Teguh Khristian menekankan pentingnya UMKM untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang.

Baca Juga: Subsidi Tepat Sasaran, Masyarakat Diimbau Beli LPG 3 Kg di Pangkalan

"UMKM tidak boleh hanya bertahan dan bergantung pada bantuan pemerintah. Kalau ingin naik kelas, kita harus menciptakan nilai yang jelas di brand atau bisnis kita. Jika ada nilai, investor akan datang dengan sendirinya," ujar Ivan.

Menurutnya, UMKM yang berkembang dengan baik akan lebih mudah mendapatkan permodalan.

"Hutang bukan musuh dalam bisnis. Justru, jika dikelola dengan bijak, hutang bisa menjadi alat untuk mempercepat pertumbuhan usaha. Kuncinya adalah strategi dan manajemen keuangan yang baik," tambahnya.

Senada dengan Ivan, Sekar Tyas Nareswari menekankan bahwa kolaborasi dalam bisnis sangat penting agar tidak harus menanggung beban modal sendiri.

"Kadang orang takut berbisnis karena merasa harus punya modal besar sendiri. Padahal, kalau kita pintar berkolaborasi, bisnis bisa jalan tanpa harus 100% dari kantong sendiri. Selain itu, keterampilan dasar seorang sales wajib dimiliki oleh setiap pebisnis," kata Sekar.

Sementara itu, Dedy "Tani Keren" berbagi pengalamannya mengenai pentingnya pendirian badan usaha.

"Kalau bisnisnya sudah berkembang, jangan lupa untuk mendirikan badan usaha yang jelas. Dengan begitu, kita bisa bayar pajak, pegawai bisa digaji sesuai UMR, dan bisnis kita lebih dipercaya investor," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X