Baca Juga: Kemenhub Siapkan Kuota 7.424 Motor Gratis Diangkut Kereta Api di Mudik Lebaran 2025
Dalam konteks pencegahan korupsi, maka peran modal sosial untuk mendukung tindakan anti korupsi. "Kita dukung janji Presiden Prabowo dalam memberantas korupsi," ujarnya.
Gumilang Aryo Sahadewo yang juga akademisi dari UGM menyebutkan bulan Ramadhan menjadi peluang UMKM berinovasi dan diferensiasi produk, serta layanan untuk menyesuaikan suasana dan tema Ramadhan. "Contoh sederhana adalah terkait inovasi packing untuk hampers. Budaya inovasi berkelanjutan menjadi salah satu strategi UMKM untuk adaptif terhadap perubahan permintaan di pasar," tandasnya.
Lebih lanjut Akademisi STIE YKPN Rudy Badrudin menyebutkan berkah yang dirasakan UMKM di bulan Ramadhan dengan adanya lonjakan permintaan karena masyarakat muslim lebih banyak membeli makanan takjil dan kebutuhan khas Ramadhan. Perilaku ini juga diikuti oleh masyarakat non muslim krn terkait "kebersamaan yang migunani".
"Peningkatan omzet karena dengan lebih banyaknya transaksi selama Bulan Ramadhan, UMKM dapat meraup keuntungan lebih besar. Apalagi mulai adanya pergeseran bukber di kantor dengan mengundang UMKM kuliner tuk memenuhi menu bukber," paparnya.
Ramadhan juga menjadi media promosi karena banyaknya event seperti bazar dan pasar kaget yang dilakukan oleh kantor pemerintah dan swasta untuk memperkenalkan UMKM ke pelanggan baru. "Inovasi Proses dan Produk UMKM akan lebih berorientasi jangka panjang yang berkelanjutan, termasuk pengembangan alat pembayaran UMKM," jelasnya.
Baca Juga: Kompetisi IBL 2025 di GOR Pancasila UGM Bima Perkasa Amankan Kemenangan Kandang Pertama
Selanjutnya Suparmono (Dosen STIM YKPN) menjeslakan merupakan momentum untuk meningkatkan pencegahan dan pemberantasan korupsi. “Ramadhan tidak hanya membawa berkah bagi dunia usaha, khususnya UMKM, namun juga momentum bagi penegak hukum untuk memberantas korupsi,” tegas Suparmono.
Menurut Suparmono, indeks persepsi korupsi Indonesia 95 dari 180 negara. Cara memperbaiki korupsi adalah memperbaiki moral, ada panutan role model, sistem yg baik sehingga kaderisasi koruptor dapat dihambat.
“Momentum bulan Ramadhan juga membawa berkah bagiu mahasiswa yang belajar menjadi wirausaha,” jelas Hari Kusuma SN (Wakil Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta). Menujrut Hari, pada bulan puasa banyak mahasiswa berjualan minuman dan makanan untuk berbuka puasa. Hal tersebut semacam laboratorium mini bagi mahasiswa untuk mulai belajar berusaha atau bisnis.
“Berkah bulan Ramadhan diterima pelaku usaha baik skala mikro, kecil, menengah dan besar,” ungkap Bakti Wibawa (Periset BRIN Yogyakarta). Menurut Bakti, omzet penjualan di bulan Ramadhan meningkat di berbagai Tingkat atau skala usaha, khususnya untuk produk pangan dan sandang. Peningkatan tersebut terjadi sampai Hari Raya Idul Fitri dan seminggu sesudahnya.(Vin)