Krjogja.com - YOGYA - JNE Express, Alfamart, dan Iki Telurqu menggelar Talkshow bertajuk Cara Cuan Jualan Online di @HOM Premiere Timoho By Horison, Rabu (12/3/2025) sore. Para pelaku usaha mengupas kiat-kiat sukses di lini usaha onlinenya.
Marketing Spesialis Iki Telurqu, Restu Wijang Setiabudi mengatakan, saat ini penjualan telur puyuh oleh Iki Telurqu secara persentase 60 persen offline dan 40 persen online. Menurut dia berangkat dari tantangan di mana masa simpan telur yang pendek membuat owner memutar otak untuk membuat produk tahan lama.
Restu mengungkap, pemasaran pun digerakkan pada bisnis online dengan terlebih dahulu membangun kepercayaan masyarakat. Mereka melakukan edukasi dengan melibatkan influencer hingga media, agar kualitas produk bisa tersampaikan dengan komplit.
Baca Juga: Mengurangi Risiko DBD Melalui Gerakan PSN Bersama Masyarakat Dukuh Sengon Karang
"Di awal-awal kami bangun brand trust, edukasi ke customer, awalnya kami juga masih buta tentang online. Kami penetrasi pasar, melihat karakter gen z khususnya sangat menyukai kepraktisan, kami masuk ke jejaring online," ungkapnya.
Farhan Muhammad Zulfikar salah satu marketing spesialis Telurqu lainnya menambahkan tantangan awal sebelum masuk ke digital adalah menyiapkan konsep telur puyuh siap santap. Sebelum masuk ke bisnis online orang masih bertanya-tanya bagaimana produk bisa awet dan tahan lama.
"Produk ini masih sangat baru, lahir Oktober 2023, masuk online Januari 2024, jadi umur kami baru setahun. Melalui konvensional kemudian merambah ke digital," tambahnya.
Sementara, Regional Virtual Store Alfamart, Muhammad Nasir mengatakan pihaknya juga sangat serius mengembangkan dunia digital melalui aplikasj Alfamind. Aplikasi ini memungkinan orang berbelanja dengan mudah secara daring.
"Jadi orang-orang yang ingin punya toko Alfamart tapi terkendala modal, stok, gudang dan lainnya bisa memilih toko Alfamart digital ini. Semua pengiriman dilakukan oleh tim Alfamart dan gratis di seluruh Indonesia. Bisa dikirim dari toko Alfamart terdekat," lanjutnya.
Branch Manager JNE Yogyakarta, Adi Subagyo mengatakan tren belanja online mulai meningkat sejak 10 tahun lalu. Jasa pengiriman berkembang semakin cepat sampai saat ini dengan memodifikasi transportasi dan melakukan penghitungan real time.
Baca Juga: Korupsi Sistemik
"Harapan dari customer memilih ekspedisi adalah kecepatan, keamanan, dan kepastian SLA. Jadi utama adalah kepercayaan. JNE mengatur terkait jam transaksi, cut off time barang masuk gudang, masuk transportasi, tiba ditempat tujuan sesuai estimasi. Ini hal paling penting," tandasnya. (Fxh)