Lewat Food and Beverage Expo 2025, Yogya Bersiap Menjadi Magnet Industri Makanan dan Minuman

Photo Author
- Rabu, 21 Mei 2025 | 15:44 WIB
Para tamu VIP saat meninjau stand pameran Jogja Food and Beverage Expo 2025.
Para tamu VIP saat meninjau stand pameran Jogja Food and Beverage Expo 2025.

KRjogja.com - YOGYA - Jogja Food and Beverage Expo 2025 resmi dibuka untuk umum, Rabu (21/5/2025) di Jogja Expo Center (JEC). Acara ini diselenggarakan oleh Krista Exhibitions, pameran berskala internasional tersebut tidak hanya menjadi ajang promosi dan unjuk gigi produk unggulan sektor makanan dan minuman, tetapi juga menjadi penggerak ekosistem industri yang lebih luas.

Selama empat hari ke depan, hingga Sabtu (24/5/2025), para pelaku industri makanan dan minuman dari berbagai penjuru negeri bahkan mancanegara akan menampilkan produk terbaiknya kepada pembeli dan masyarakat. Bersamaan dengan penyelenggaraan Jogja Food and Beverage Expo 2025, Krista Exhibitions turut menghadirkan tiga pameran industri lainnya yakni Jogja Pack and Process Expo 2025, Jogja All Tea Expo 2025, dan Jogja Printing Expo 2025. Keempat pameran tersebut saling melengkapi, menciptakan integrasi lintas sektor yang kuat dari hulu hingga hilir.

Dalam sambutannya, CEO Krista Exhibitions, Daud D. Salim, menyampaikan bahwa penyelenggaraan pameran ini adalah langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan industri kuliner Indonesia, khususnya di wilayah Yogyakarta.

Baca Juga: Matahari melintas tepat di atas Ka'bah, cek arah kiblat pada 27-28 Mei

"Pameran ini menjadi wadah promosi, kolaborasi, dan pengembangan bisnis, tidak hanya makanan dan minuman, tetapi juga kemasan, teh, hingga percetakan. Harapannya, potensi lokal Yogyakarta makin kompetitif di level nasional bahkan global,” ujar Daud.

Lebih dari 150 peserta pameran, termasuk 40 pelaku UMKM, hadir dengan membawa produk-produk unggulan. Mulai dari produsen bahan baku, distributor, pengolah makanan, hingga penyedia kemasan dan percetakan, semua berkumpul dalam satu atap untuk memperluas jejaring dan menciptakan peluang bisnis. Panitia menargetkan 12.000 pengunjung akan hadir selama empat hari pelaksanaan.

Pameran kali ini bukan sekadar etalase produk, tetapi juga ruang belajar dan laboratorium ide. Salah satu program unggulan adalah Bakat Boga Challenge, hasil kolaborasi dengan Association of Culinary Professionals (ACP). Dalam kompetisi ini, 50 peserta berlomba meracik menu kuliner dengan bahan lokal secara inovatif, menampilkan kreativitas tanpa batas.

Baca Juga: Cerita Sri Wahyuni Ciptakan Tea N Tales, Tangkap Keindahan Budaya Nusantara Dalam Secangkir Teh

Tak kalah menarik, Workshop Pastry and Bakery Culinary menjadi magnet bagi para pencinta kue dan pastry. Chef profesional berbagi ilmu praktis mulai dari “Butter Cookies for Competition”, “Gelato Pastry untuk Bisnis”, hingga “Chocolate Drinks”. Workshop ini terbuka bagi pemula maupun pelaku usaha yang ingin memperdalam keterampilan mereka di dapur.

Bagi penggemar teh dan kopi, sesi khusus bersama Dewan Teh Indonesia (DTI) dan Asosiasi Teh Indonesia (ATI), serta talkshow kopi bersama DEKOPI membuka wawasan baru tentang tren, pasar, dan potensi komoditas ini di pasar domestik dan ekspor. Tidak ketinggalan, Cooking Demo Stage menghadirkan chef ternama seperti Chef Yongki, Chef Achen, dan Chef Merry, yang mendemonstrasikan resep-resep andalan secara langsung. Penonton tidak hanya menikmati tampilan visual, tetapi juga bisa menyerap langsung teknik memasak dari para maestro kuliner.

Satu program yang sangat dinantikan adalah sesi Business Matching. Di sinilah pelaku usaha kuliner dan pengolahan makanan, termasuk UMKM, dipertemukan secara langsung dengan investor, pembeli potensial, dan mitra strategis. Forum ini dirancang untuk memfasilitasi diskusi konkret menuju kemitraan dan ekspansi pasar.

Baca Juga: Kalahkan Wasit A Sleman, PPS Juara Turnamen Sepakbola Antar Perangkat Askab PSSI Sleman 2025

Tak hanya itu, Seminar dan Workshop Industri pun dihelat untuk membedah berbagai isu aktual di industri makanan dan minuman: mulai dari tren pasar, inovasi bahan baku, strategi pemasaran digital, hingga praktik keberlanjutan.

Digelarya pameran ini tidak terlepas dari dukungan berbagai institusi, mulai dari Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Pemerintah Kota Yogyakarta, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Perdagangan RI. Selain itu, keterlibatan organisasi seperti KADIN Indonesia, GAPMMI, PHRI, ALI, hingga APRINDO mempertegas sinergi lintas sektor yang terbangun dengan solid.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X