Orang Terkaya Vietnam Berambisi Jadi Raja Taksi di Asia Tenggara

Photo Author
- Rabu, 27 Agustus 2025 | 19:45 WIB
  Pham Nhat Vuong, hendak mendobrak sektor transportasi online di Asia Tenggara (istimewa)
Pham Nhat Vuong, hendak mendobrak sektor transportasi online di Asia Tenggara (istimewa)


Jakarta Orang terkaya, Pham Nhat Vuong, hendak mendobrak sektor transportasi online di Asia Tenggara. Dengan menjadikan perusahaan taksi miliknya, Orang terkaya, Pham Nhat Vuong, hendak mendobrak sektor transportasi online di Asia Tenggara. Dengan menjadikan perusahaan taksi miliknya, Green & Smart Mobility JSC (GSM) mengalahkan Grab Holdings hingga Gojek sebagai pemain transportasi daring teratas di pasar domestiknya. (GSM) mengalahkan Grab Holdings hingga Gojek sebagai pemain transportasi daring teratas di pasar domestiknya.

Miliarder ini bakal memanfaatkan dana yang besar, harga yang agresif, dan kendaraan listrik dari VinFast Auto untuk jadi penguasa pasar Asia Tenggara.

Baca Juga: Menilik Pabrik SGM di Muja Muju Kota Yogya, 71 Tahun Tegaskan Komitmen Dukung Generasi Emas Indonesia


GSM yang juga dikenal sebagai Xanh SM di Vietnam, akan membawa strateginya ke pasar Laos, Filipina, India, dan juga Indonesia. Vuong yang juga memiliki VinFast Auto dan baru membuka pabrik kendaraan listrik di India, pun berencana membuka pabrik kendaraan listrik di Indonesia pada paruh kedua tahun ini.

Vuong memandang GSM, perusahaan yang 95 persen sahamnya ia miliki, sebagai alat pemasaran untuk menjadikan VinFast merek kendaraan listrik global. Layanan transportasi daring ini menyumbang sekitar 21 persen dari penjualan mobil VinFast pada kuartal I 2025.

"Perusahaan taksi ini mungkin berekspansi ke negara-negara Asia lainnya sebagai bagian dari strategi yang lebih luas dari induk perusahaan, Vingroup JSC. Juga ke berbagai bidang seperti transportasi antar kota, perjalanan premium, pengiriman barang, dan layanan korporat," ujar CEO Global GSM, Nguyen Van Thanh dikutip dari laman straitstimes.com, Senin (25/8/2025).

Baca Juga: Cegah Perjalanan Dinas Fiktif, DPRD Sleman Luncurkan Aplikasi Simakjamu

Menurut laporan Mordor, GSM menguasai 40 persen pasar transportasi online di Vietnam. Mengalahkan Grab dengan pangsa pasar 32 persen, dan BE Group dengan 6 persen. Namun, Rakuten Insight menyebut bahwa Grab saat ini menguasai 55 persen pasar Vietnam, sementara GSM di 35 persen.

Berdasarkan kabar beredar, GSM berencana mengeluarkan investasi USD 1 miliar di Filipina selama 3 tahun ke depan setelah mengirimkan 2.500 kendaraan ke wilayah metropolitan Manila.
Di Indonesia, GSM memperkirakan akan memiliki 10.000 taksi EV berwarna sian (biru kehijau-hijauan) yang dikenal di sana sebagai Green SM pada akhir 2025. Guna bersaing dengan pemain online lain semisal Grab, GoTo Group dengan Gojek, dan juga Bluebird.

GSM diramal bakal mengklaim 6 persen pangsa pasar transportasi online mobil Indonesia pada 2026 jika armadanya tumbuh menjadi 16.000 mobil, dan 12 persen jika diperluas menjadi 35.000 kendaraan lada 2027.

Baca Juga: Pengawasan Distribusi Beras SPHP Diperketat Antisipasi Pelanggaran

Sementara Grab dan GoTo diperkirakan akan mengalami penyusutan nilai penjualan dari layanan on-demand masing-masing sebesar 1 persen dan 3 persen pada 2027 akibat persaingan GSM.


"GSM menciptakan katalis bagi Blue Bird untuk berinovasi," kata Direktur Utama PT Blue Bird Tbk, Adrianto Djokosoetono. Senada, Direktur utama GoTo Patrick Sugito Walujo menilai GSM akan jadi pesaing yang kompetitif di Indonesia.

Saat ini, jumlah armada GSM memang belum seberapa dibandingkan dengan kendaraan yang digunakan oleh Grab dan Gojek, yang memiliki jutaan layanan di seluruh Asia Tenggara.

Namun, GoTo tengah dalam upaya penghematan biaya, seraya menarik diri dari negara-negara lain termasuk Thailand dan Vietnam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB
X