JAKARTA (KR) - Ketatnya persaingan peralatan rumah tangga, segmen kompor kaca menjadi salah satu arena paling sengit. Produk ini bukan lagi sekadar alat memasak, tetapi juga simbol gaya hidup modern—mewah, elegan, dan fungsional.
Selama ini pasar produk ini didominasi merek-merek Jepang dan Eropa mulai menarik perhatian pemain lokal yang ingin merebut hati konsumen dengan formula baru: produk berkualitas premium dengan harga terjangkau.
Salah satu pemain lokal yang serius menggarap segmen ini adalah PT Niko Elektronik Indonesia. Sejak 2019, Niko Elektronik memutuskan untuk menjadikan kompor kaca sebagai produk unggulan.
Baca Juga: Bahasa Jerman Makin Diminati, 38 Pelajar DIY Bersaing di Regionale Deutsch Olympiade
Langkah ini bukan tanpa riset. Dari hasil serangkaian Forum Group Discussion, perusahaan menemukan fakta menarik, banyak konsumen Indonesia mendambakan kompor kaca karena tampilan mewahnya, namun terkendala harga tinggi dan pilihan produk yang terbatas.
Menurut Siswo Handoyo Managing Director PT Niko Elektronik Indonesia, dari sisi pasar kompor kaca masih sangat besar dan seksi, karena belum semua rumah tangga di Indonesia menggunakan kompor gas, dan belum semua bisa memiliki kompor kaca dengan harga yang terjangkau. “Ini yang membuat Niko Elektronik semakin optmisitis,” kata Siswo.
Dengan positioning affordable luxury, Niko Elektronik menargetkan konsumen kelas menengah yang ingin menghadirkan kesan elegan di dapur tanpa harus merogoh kantong terlalu dalam.
Baca Juga: Gelar Workshop, Sekolah Teladan Yogyakarta Ajak Guru TK se-DIY Menjadi Brand Ambassador
Semua kompor kaca Niko diproduksi di pabrik milik sendiri di kawasan Banjardowo, Semarang, yang menyerap lebih dari 1.000 tenaga kerja lokal.
Produk ini mengusung kaca tempered setebal 7–8 mm yang tahan panas hingga 180 derajat dan mampu menahan beban hingga 100 kg—standar yang sekelas dengan produk global.
Selain itu, Niko Elektronik menawarkan varian terlengkap di pasar, mulai dari kompor atas meja dan tanam (1–3 tungku), hingga seri kompor safety dengan fitur seperti safety pin, timer, dan wind shield.
Baca Juga: Foodphoria Festival di Lippo Plaza, Bawa Puluhan Tenant Asli Bali
Untuk sektor usaha, Niko Elektronik bahkan memproduksi kompor portable, grill, dan kompor cor. Totalnya, lebih dari 30 varian sudah beredar di pasaran dengan harga mulai Rp300 ribuan hingga di bawah Rp2 juta.
Diakui Siswo Handoyo dalam membangun brand, Niko Elektronik tak sekadar mengandalkan produk. Strategi komunikasinya sangat agresif dan modern. Lewat kampanye 360° branding, Niko Elektronik tampil di berbagai kanal ATL dan BTL, memperkuat kehadirannya di pasar offline, online, dan modern market.