bisnis

TIKI Membantu Batik Geblek Renteng Kulonprogo Semakin Terkenal

Minggu, 10 Desember 2023 | 23:00 WIB
Menjadi member TIKI SERLOK, UMKM Indonesia akan memperoleh berbagai manfaat dan penawaran khusus yang mendukung kebutuhan usahanya.


krjogja.com - YOGYA - Para perajin batik mencoba mulai bangkit setelah dihantam badai pandemi selama dua tahun yang lalu. Salah satunya seperti yang diusahakan oleh Agus Faturrohman pemilik Batik Sinar Abadi (SA) di wilayah Kalurahan Ngentakrejo Kapanewon Lendah, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Sebelum pandemi omset bisa 1.000-1.500 potong perbulan. Saat pandemi drop hanya 300 potong. Sekarang sudah mulai kembali normal. Ini sangat kita syukuri," kata Agus, Rabu (8/3/2023).

Agus mengungkapkan penjualan batik sempat naik drastis ketika pertama kali Batik Geblek Renteng sebagai ciri khas batik Kulonprogo diluncurkan oleh bupati saat itu dr Hasto Wardoyo (mantan bupati Kulonprogo) beberapa tahun lalu.

"Penjualan naik drastis sampai 80 ribu potong. Sebab siswa ada 60 ribu dan untuk guru/ASN 20 ribuan. Waktu itu loncatan omzet luar biasa sekali. Alhamdulillah Geblek Renteng semakin dikenal. Sehingga bisa untuk hidup, nambah karyawan, investasi dan sebagainya," ujarnya.

Agus mengaku sudah generasi dua. Usahanya berawal dari otodidak di lingkungan keluarga sejak tahun 2008 dan kemudian berangsur-angsur meningkat dan diminati pasar sehingga bisa eksis sampai sekarang.

"Motivasi meneruskan usaha karena ternyata setelah ditinggal founder, saya tahu ini sesuatu yang besar dan harus dilestarikan. Sebab sudah menyangkut hajat hidup lebih dari satu orang. Alhamdulillah seiring berjalannya waktu dapat berkembang dengan baik, dan saat ini memiliki karyawan 20 orang. Pelanggan banyak yang masih setia, mereka selalu mampir ke sini," ungkapnya.

Selain itu dirinya juga terbantu dengan dukungan pemerintah dalam penggunaan media sosial serta penyedia jasa logistik dan pengiriman barang dalam membangkitkan kembali usahanya. Jasa logistik menurutnya menjadi pedal dalam upaya digitalisasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) usai masa pandemi. Pasalnya, kebangkitan usaha mikro saat ini diarahkan dengan menyasar pasar e-commerce.

TIKI SERLOK Membantu UMKM Bangkit dari Keterpurukan 

Harapan dari pelaku UMKM di daerah rupanya mendapat respon positif dari PT Citra Van Titipan Kilat (TIKI) yang berkomitmen untuk terus memperluas cakupan layanan TIKI SERLOK (Seller Online Booking) hingga ke seluruh wilayah Indonesia agar dapat mendukung lebih banyak lagi UMKM Indonesia dalam mengembangkan bisnis dan meningkatkan daya saing di era ekonomi digital. Dengan begitu, UMKM dapat bangkit dari tekanan pandemi yang hampir berdampak terhadap 82 persen pelakunya. Jika sektor ini diselamatkan, agenda pemulihan ekonomi nasional pun akan berjalan mulus.

Yulina Hastuti, Direktur Utama TIKI menyampaikan bahwa era digital memberikan ruang yang besar bagi para pelaku UMKM untuk dapat mempromosikan produk, dan menjangkau pelanggan lintas kota dan lintas wilayah.

"Memahami cara yang tepat dalam memanfaatkan platform digital sangat menentukan efektivitas pemasaran dan konversinya menjadi penjualan. Pelaku UMKM juga perlu memastikan dapat memenuhi janji dalam promosi pemasarannya antara lain kualitas produk dan pengiriman. Melalui TIKI SERLOK, TIKI ingin turut berkontribusi dalam mendukung UMKM Indonesia dalam menggarap pasar digital yang sangat besar ini dengan menyediakan berbagai kemudahan transaksi, keuntungan finansial hingga pengembangan kompetensi dalam bisnis dan pemasaran digital," ucap Yulina dalam acara Acara Ngobrol Bareng TIKI di kantor TIKI, Jakarta Selatan, yang juga bisa diikuti melalui Zoom, Rabu (24/5/2023).

Layanan TIKI SERLOK tersebut, menyasar para UMKM yang mayoritas memanfaatkan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook untuk menjual produknya. Sejak diluncurkan, TIKI SERLOK terus diperluas cakupannya dari sebelumnya hanya di DKI Jakarta, saat ini telah berada di 50 Cabang utama di 33 kota di seluruh Indonesia.

Senior Manager Nasional TIKI, Adam Ismanto menjelaskan, TIKI telah menjadi mitra pengiriman terpercaya bagi pelaku UMKM selama 53 tahun.

“Kami sangat memahami bahwa biaya pengemasan dan pengiriman dapat menjadi komponen biaya yang cukup besar, belum lagi pencatatannya yang memakan waktu dan tenaga. Sehingga hal ini yang melatarbelakangi diluncurkannya TIKI SERLOK di tahun 2020 lalu,” kata Adam.

Sementara itu, Brand Activist, Arto Biantoro mengatakan, banyaknya produk yang sejenis mendorong kreativitas yang lebih tinggi bagi para pemilik brand. Memahami customer journey sebagai bagian dari proses pembangunan relasi dan kedekatan dengan konsumen menjadi sebuah keharusan.

Halaman:

Tags

Terkini

Bisakah Short Trade Crypto di Indonesia?

Kamis, 11 Desember 2025 | 08:23 WIB

DEN kaji Pajak Karbon Masih Dikaji

Selasa, 9 Desember 2025 | 12:15 WIB

Smailing Tour Bergabung Sebagai Anggota Virtuoso

Senin, 8 Desember 2025 | 19:47 WIB