Mengukir ulang masa depan cagar budaya Antara

Photo Author
- Jumat, 12 Juli 2024 | 09:30 WIB
 Gedung Antara Heritage Center di Pasar Baru, Jakarta Pusat.   (ANTARA/Sugiharto Purnama/pri.)
Gedung Antara Heritage Center di Pasar Baru, Jakarta Pusat. (ANTARA/Sugiharto Purnama/pri.)

Ketika pengecoran berlangsung, truck mixer beton yang dikenal sebagai truk molen tidak bisa masuk ke dalam Grya Aneta dan terpaksa berhenti di tepi Jalan Antara. Para pekerja proyek harus mengangkut secara manual beton dari pinggir jalan raya untuk masuk ke dalam gedung yang sedang melalui tahap pemugaran.

Di dalam pemanfaatan bangunan cagar budaya, pendekatan adaptasi dipakai agar relevan dengan kondisi terkini. Gaya arsitektur cagar budaya tetap dipertahankan agar nilai-nilai sejarah yang terkandung tetap melekat kuat.


Kiat khusus

Bangunan-bangunan cagar budaya kadang terbengkalai dan runtuh di tangan alam—bila tidak segera diperlakukan secara baik—nasibnya bisa berakhir sangat tragis menjadi rata dengan tanah.

Otoritas Cagar Budaya DKI Jakarta meminta Nindya Karya dan Antara untuk merestorasi bangunan pada tampilan tahun 1950-an.

Analisis foto-foto sejarah dari berbagai dokumentasi lintas generasi menjadi kiat khusus dalam melakukan renovasi dan revitalisasi bangunan cagar budaya. Cara itu dilakukan untuk mempelajari bentuk asli dari bangunan eksisting dan mengimplementasikan semirip mungkin dengan bentuk aslinya dahulu.

Kekuatan struktur juga diperiksa untuk mendapatkan rekomendasi mengenai titik-titik yang perlu dilakukan perkuatan agar bangunan dapat berfungsi dengan optimal.

Pemilihan metode pelaksanaan yang lebih tepat menjadi perhatian utama dari sisi teknis agar tidak merusak keaslian bangunan dan memastikan struktur masih layak digunakan mengingat kawasan Antara Heritage Center adalah bangunan cagar budaya yang digunakan sebagai sebuah kantor berita moderen.

Direktur Operasi 2 Nindya Karya Arif Putranto mengatakan perizinan pemugaran cagar budaya menjadi perhatian utama dari sisi non teknis. Perseroan memastikan telah mendapatkan rekomendasi pemugaran dari tim sidang cagar budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi DKI Jakarta.

"Kami juga memastikan tidak ada efek atau dampak buruk terhadap ekosistem di sekitar proyek revitalisasi bangunan heritage yang dikerjakan," kata Arif.

Setiap proyek bangunan bersejarah atau cagar budaya selalu memberikan kesan tersendiri karena memberikan pelajaran berharga tentang sejarah dan budaya bangsa.

Hal ini merupakan kesempatan bagi Nindya Karya untuk belajar dan memahami nilai-nilai sejarah dan budaya yang terkandung dalam bangunan tersebut. Pengetahuan itu kemudian diterapkan dalam proyek-proyek revitalisasi lainnya sehingga perseroan dapat terus meningkatkan kualitas dan hasil pekerjaan.

Material berkualitas

Demi mempertahankan visual bangunan cagar budaya, Nindya Karya menggunakan material plester dan acian khusus untuk bangunan cagar budaya. Material pilihan ini dapat melekat dengan baik pada kondisi bata merah yang memiliki kelembapan dan kadar garam yang cukup tinggi.

Dengan penggunaan material berkualitas, maka daya rekat plester pada tembok bata merah yang telah berusia lebih 50 tahun menjadi lebih baik jika dibandingkan dengan penggunaan semen dan pasir biasa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

BLTS menyentuh 28 juta penerima

Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB

Internet Rakyat solusi akses jaringan murah

Jumat, 5 Desember 2025 | 11:29 WIB

Mencetak guru agama profesional dengan PPG

Jumat, 21 November 2025 | 08:15 WIB

Pupuk Subsidi Makin terjangkau

Jumat, 7 November 2025 | 08:30 WIB

Mewujudkan MBG aman dan menyehatkan

Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:10 WIB

Menyiapkan Merauke sebagai lumbung pangan

Jumat, 10 Oktober 2025 | 15:41 WIB

Gerak cepat pemerataan MBG di Papua

Jumat, 26 September 2025 | 08:20 WIB
X