derap-nusantara

Pentingnya menjaga industri kopi dari hulu hingga hilir

Jumat, 9 Agustus 2024 | 08:05 WIB
Bupati Situbondo Karna Suswandi panen kopi di kebun rakyat Desa Kayumas, Situbondo, jawa Timur. (ANTARA/Novi Husdinariyanto/aa.)


Situbondo - Kopi Kayumas, produk kebun di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, sudah dikenal sejak zaman Belanda, tepatnya pada tahun 1886, dengan nama Van Landem Kayumas, hingga tahun 1957.

Kopi Kayumas yang oleh Pemkab Situbondo di-branding dengan nama yang lebih mendunia "Golden Wood Coffee" itu memperoleh beberapa penghargaan, di antaranya menjadi juara 1 kopi nasional (2010), juara 1 dunia dalam lomba kopi internasional di Bali (2016), dan pada 2017 menyabet juara 1 nasional kopi Robusta.

Dengan jenama "Golden Wood Coffee" yang diluncurkan oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa pada tahun 2021, para petani kopi Arabika maupun Robusta di Desa Kayumas itu makin bergairah memelihara dan mengembangkan kebun kopi.

Tidak hanya mengubah jenama menjadi "Golden Wood Coffee", pemerintah daerah setempat juga memberikan pendampingan, termasuk pelatihan terkait dengan budi daya kopi untuk masyarakat di Kayumas.

Pelatihan dan pendampingan kepada kelompok petani kopi, mulai dari panen kopi yang benar, hingga memperlakukan biji kopi yang tepat, termasuk proses pengeringan biji kopi.

Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Situbondo Dadang Aries Bintoro, pelatihan dan pendampingan kepada petani kopi itu merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas kopi di daerah tersebut.

Saat ini, potensi produksi kopi Arabika dan Robusta di Situbondo mencapai lebih dari 8.000 ton, dengan luas lahan perkebunan 3.434 hektare yang tersebar di Kecamatan Sumbermalang, Mlandingan, Jatibanteng, dan Kecamatan Arjasa.

Potensi paling banyak adalah di Desa Kayumas, Kecamatan Arjasa. Kebun kopi rakyat di desa itu mampu memproduksi hingga sekitar 4.800 ton, dari luas lahan perkebunan kopi Arabika dan Robusta sekitar 2.300 hektare.

Golden Wood Coffee (kopi kayumas) merupakan kopi Arabika andalan di Situbondo, dan memiliki cita rasa yang khas dibandingkan dengan jenis kopi lainnya.

Selain memberikan pelatihan dan pendampingan budi daya kopi kepada kelompok petani, Pemkab Situbondo juga terus melakukan upaya mengenalkan Golden Wood Coffee, kopi rakyat Desa Kayumas, itu melalui berbagai kegiatan.

Kegiatan dari pemerintah kabupaten itu, salah satunya adalah festival kopi yang rutin digelar setiap tahun dengan mengundang petani kopi, pegiat kopi, termasuk pemilik kedai-kedai kopi di "Kota Santri Pancasila" itu.

Di Situbondo, ada sekitar 40 hektare lahan perkebunan kopi rakyat yang dikelola secara alami dan menggunakan pupuk organik, tanpa pestisida. Bahkan, puluhan hektare tanaman kopi di Situbondo sudah memiliki sertifikat organik.

Kopi Kayumas ini juga sudah menjadi kopi organik, karena sebagian besar petani sudah tidak menggunakan pupuk kimia, sehingga produk kopi dari Kayumas ini banyak dicari pasar nasional.

Salah seorang pegiat kopi di Situbondo Dody Prasojo menyampaikan selama ini program pemerintah daerah setempat memberikan pendampingan dan pelatihan telah dirasakan manfaatnya oleh para petani. Karena itu, diharapkan pendampingan itu dapat dilakukan secara menyeluruh, sehingga semua petani kopi bisa menerapkan budi daya kopi yang baik dan benar atau sesuai SOP.

Pelatihan sekaligus pendampingan budi daya kopi bagi petani sangat penting guna terus meningkatkan kualitas kopi, termasuk kuantitasnya.

Halaman:

Tags

Terkini

BLTS menyentuh 28 juta penerima

Jumat, 12 Desember 2025 | 08:45 WIB

Internet Rakyat solusi akses jaringan murah

Jumat, 5 Desember 2025 | 11:29 WIB

Mencetak guru agama profesional dengan PPG

Jumat, 21 November 2025 | 08:15 WIB

Pupuk Subsidi Makin terjangkau

Jumat, 7 November 2025 | 08:30 WIB

Mewujudkan MBG aman dan menyehatkan

Jumat, 24 Oktober 2025 | 09:10 WIB

Menyiapkan Merauke sebagai lumbung pangan

Jumat, 10 Oktober 2025 | 15:41 WIB

Gerak cepat pemerataan MBG di Papua

Jumat, 26 September 2025 | 08:20 WIB