Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo menyatakan pihaknya menunggu arahan dari Gubernur DIY terlebih dahulu terkait pengambilalihan hotel dan mal tersdbut. Dari sektor pariwisata, keduanya baik mal maupun hotelnya diharapkan tetap menjadi daya tarik tersendiri khususnya di Kawasan Malioboro.
" Prinsipnya kita nderek arahan dari Pak Gubernur. Termasuk nasib karyawan-karyawan Malioboro Mall dan Hotel Ibis yang terdampak pasti akan dipikirkan. Doakan saja agar segera ada solusinya," ujarnya.
Ketua BPD Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY Deddy Pranowo Eryono mengaku pihaknya belum mendapatkan informasi perihal pengambilalihan aset tersebut baik dari manajemen Hotel Ibis maupun manajemen Mal Malioboro hingga saat ini.
"Hotel Ibis Malioboro itu memang member PHRI DIY, tetapi kami belum mendapatkan informasi detil sejauh mana kejadian tersebut. Jadi kami belum bisa berkomentar apa-apa. Tetapi harapan kami ada solusi bijak akan nasib para karyarwan yang bekerja di Hotel Ibis maupun Malioboro Mall," tandasnya.
Deddy berharap agar manajemen baru yang akan mengelola hotel dan mal tersebut bisa memperkerjakan bekas karyawan-karyawan sebelumnya. Dengan demikian situasi kondusif dunia perhotean di DIY yang istimewa ini dapat terjaga.
" Kita tahu Yogyakarta itu guyub rukun, saya kira manajemen baru bisa mewujudkannya. Jika manajemen membuka lowongan pekerjaan bisa diprioritaskan bekas karyawan yang lama," imbuhnya. (Ria/Awh/Ira)