BKKBN Gandeng Media, Perkuat Massive Information System

Photo Author
- Minggu, 10 Maret 2024 | 18:22 WIB
(Istimewa)
(Istimewa)

Prokreasi memiliki arti bahwa tujuan menikah yang umum dimiliki masyarakat Indonesia adalah untuk menghasilkan keturunan. Sementara, menurutnya karena semakin tinggi karir perempuan menjadikan remaja 'jaman now' malas untuk memiliki anak.

"Tujuan menikah itu ada tiga, security (keamanan), prokreasi (menghasilkan keturunan), dan rekreasi. Nah, kalau naluri perempuan itu lebih ke security. Perempuan kalau dicintai sepenuhnya, meskipun tidak punya anak akan tenang. Tetapi laki-laki kalau belum punya anak bisa gelisah terus," ungkap Hasto.

Dokter Hasto menyebutkan tercatat 1.544.571 pasangan Muslim menikah pada 2023. Jumlah tersebut berdasarkan data Sistem Informasi Manajemen Nikah (Simkah) Kementerian Agama (Kemenag). Angka ini menurun dibanding tahun 2022 yang mencapai 1,71 juta pasangan.

"Yang menikah tidak 1,5 juta, tetapi bisa jadi 1,7 juta kalau dihitung dengan yang non-Muslim. Jadi, kalau diperkirakan, sejak tahun 2020 angka pernikahan itu sekitar 1,7 juta sekian. Apabila digabung jumlah pasangan Muslim dan non-Muslim, tetapi di tahun 2023 ini memang turun," ujar Hasto.

Dokter Hasto juga mengaitkan turunnya angka pernikahan saat ini dengan naiknya masalah mental health pada remaja. Toxic people seperti ini berpengaruh pada kemampuan dalam menjalin hubungan, apalagi jangka panjang.

Tidak hanya berpengaruh pada romansa, juga orang toxic mendatangkan dampak buruk bagi hubungan keluarga, bahkan pekerjaan.

"Orang toxic menikah dengan orang toxic, akhirnya bercerai. Karena orangtuanya selalu bertengkar, tidak peduli, sudah ungkur-ungkuran (saling acuh), lama-lama anaknya juga stres dan bermasalah kesehatan mental. Lihat orangtuanya begitu jadi malas menikah," katanya.

Dirinya juga memaparkan data yang sangat miris, bahwa rata-rata umur melakukan hubungan seks pertama kali pada remaja di usia 15-19 tahun semakin meningkat.

"Persentase perempuan berusia 15-19 tahun yang telah melakukan hubungan seksual tercatat 59 persen, sedangkan laki-laki 74 persen. Padahal hubungan seks usia dini bagi perempuan tinggi risiko terkena kanker rahim," tukas Hasto.(Ati)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X