Tantangan Geopolitik Global Hadapi dengan Kearifan Lokal

Photo Author
- Jumat, 15 Agustus 2025 | 10:10 WIB
Narasumber menyampaikan materi saat Raker GNRM. (Foto: Juvintarto)
Narasumber menyampaikan materi saat Raker GNRM. (Foto: Juvintarto)

KRjogja.com - YOGYA - Indonesia dengan posisi strategis dan populasi multikultur menjadi negara yang tidak luput dari pengaruh geopolitik global seperti meningkatnya polarisasi sosial, melemahnya rasa kebersamaan, dan lunturnya kepercayaan terhadap institusi publik. Namun di sisi lain dengan kekayaan kearifan lokal yang telah terbukti menjadi fondasi sosial yang kuat bagi Indonesia dalam menghadapi berbagai krisis sepanjang sejarah. 

"Nilai-nilai lokal seperti 'sambatan', 'manunggaling kawula lan gusti', 'guyub rukun', 'paseduluran', dan 'tepo seliro', yang tumbuh di masyarakat Yogyakarta, perlu diangkat kembali sebagai strategi kultural dalam memperkuat revolusi mental dan merawat persatuan bangsa," tegas Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) DIY Lilik Andi Aryanto SiP MM, Rabu (13/8/2025).

Baca Juga: Fadli Zon: Indonesia Perlu Menemukan Kembali Identitasnya

Dalam sambutan membuka Rapat Kerja Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM) DIY Tahun 2025, disebutkan Raker GNRM dengan fokus tema 'Evaluasi Pelaksanaan Rancana Aksi dan Memperkuat Karakter Persatuan Bangsa di Tengah Iklim Geopolitik Global melalui Penguatan Kearifan Lokal' untuk identifikasi tantangan implementasi program GNRM.

"Raker juga merumuskan strategi penguatan karakter persatuan bangsa melalui nilai-nilai dan praktik kearifan lokal dan menguatkan sinergi lintas sektor untuk akselerasi program GNRM di DIY ke depan," jelasnya.

Baca Juga: Kuasai Pasar Online, Warga Belajar Griya Petualang Dapat Pembekalan Digital Marketing

Menghadirkan narasumber Asisten Deputi Penguatan Budi Pekerti Gatot Hendrarto, Kaprodi HI UMY Dr. Ade Maruf Wirasenjaya, dari Disbud DIY Kabid Pemeliharaan dan Pengembangan Warisan Budaya Dwi Agung Hernanti SS MM, serta dari Yayasan Yakkum Ayun Wredinintyas SPsi.

Raker GNRM diikuti puluhan personel dari OPD, lembaga, elemen yang terbagi dalam 5 Kelompok Kerja (Pokja) terdiri dari Indonesia Bersatu, Indonesia Bersih, Indonesia Tertib, Indonesia Melayani, dan Indonesia Mandiri.(Vin)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Rekomendasi

Terkini

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB
X