diy

BKKBN Gandeng Media, Perkuat Massive Information System

Minggu, 10 Maret 2024 | 18:22 WIB
(Istimewa)

Swasti sebagai anggota PKK mengungkapkan pengalaman yang cukup menyayangkan baginya. "Saya sempat syok karena ada daerah yang lokasinya cukup dekat dengan tempat tinggal saya. Ternyata terdapat seorang anak SD yang sudah hamil, orangnya cukup kita kenal, saya tidak menyangka," ungkapnya.

Menanggapi hal tersebut, Riyo menyebutkan salah satu penyebab stunting adalah pernikahan usia anak. Maka, perlu pendekatan yang mengena melalui sisi biologis, dilakukan dengan mengedukasi masyarakat mengenai kesiapan mental, psikologis, dan fisik sebelum menikah.

Pada pernikahan usia dini, tentu hal ini belum terbentuk secara optimal, sehingga berisiko tinggi melahirkan anak stunting, bahkan 'janda usia anak'.

Sebagai contoh, pengalaman bidan Dewi ketika berkunjung di rumah seorang warga yang menikah di usia dini. "Saya dikasih gendong bayinya, kemudian ditinggal. Ibunya malah sibuk pegang hp main mobile legend sendiri," katanya sambil tertawa miris.

Menurutnya, itu sebagai gambaran belum adanya kesiapan mental 'remaja' menjadi ibu.

Tingginya angka anemia pada remaja di Yogyakarta juga merupakan sebuah PR lain dari upaya penurunan stunting, Riyo menyebut ketika HB perempuan turun, maka nutrisi yang dibutuhkan dalam tumbuh kembang janin ibu yang anemia akan sangat kurang tercukupi sehingga bayi lahir kerdil.

Salah satu upaya dalam mengatasi stunting, para TPK berkolaborasi dengan perusahaan melalui program CSR. Dari sumber dana tersebut, dapat diberikan bantuan makanan bagi para keluarga baduta risiko tinggi stunting.

"Anak biasa makan junkfood, dikasih makanan berupa sayur ya jadi susah juga. Ketika kita lakukan penyuluhan, orangtua malah mengaku lebih mengerti dari kita, tapi nyatanya anaknya stunting. Ataupun alasan lain, sudah dibantu makanan bergizi tapi bilang anaknya tidak doyan makan. Itu salah satu tantangan kita juga," ujar bidan Dewi.

Pendampingan mengenai sanitasi juga perlu dilakukan bagi keluarga yang memiliki jamban tidak layak. "Seperti kos-kosan banyak tapi tempat MCK terbatas. Bahkan masih banyak yang buang air besar (BAB) di sungai. Juga rumah kotor karena memelihara ayam dan burung, pas ke sana bahkan banyak ranjaunya," kata Patricia seraya bercanda.

Dirinya menambahkan, sumber air minum sudah pernah diperiksa Dinas Kesehatan setempat, "Hampir keseluruhan wilayah Pringgokusuman itu airnya sudah tercemar bakteri esterichia coli," ungkapnya.

"Sebagus apapun program, apabila masyarakat belum sadar maka tidak bisa maju. Maka, hal pertama yang perlu dilakukan adalah menyadarkan. Kemudian baru mengedukasi 3M (Menutup, Menguras, Mengubur)," ujar Riyo menanggapi permasalahan sanitasi tersebut.

Menutup sesi tersebut, para pendamping keluarga tersebut mengaku akan tetap bersemangat mengedukasi masyarakat, berdamai dengan berbagai hambatan yang ada.

Baca Juga: Puting beliung sapu 3 Kecamatan di Temanggung

Remaja 'Jaman Now' Malas Menikah.

Angka pernikahan yang turun pada tahun 2023, merupakan rekor paling rendah dalam dekade terakhir. Menurut dokter Hasto, pernikahan di Indonesia bertujuan untuk prokreasi.

Halaman:

Tags

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB

Olah Limbah Tanpa Bau, SPPG Playen Gunakan Bioteknologi

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:50 WIB