MenkopUKM Perkuat Kualitas Produk, Pasar, dan Model Bisnis Ikan Tuna di Biak Lewat Koperasi

Photo Author
- Kamis, 9 Mei 2024 | 21:25 WIB
MenkopUKM Teten Masduki berdialog dengan nelayan di Biak (Dok. Humas KemenkopUKM)
MenkopUKM Teten Masduki berdialog dengan nelayan di Biak (Dok. Humas KemenkopUKM)

Krjogja.com - PAPUA - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki berupaya memperkuat kualitas produk, pemasaran, dan model bisnis ikan tuna sebagai produk unggulan dari Biak melalui koperasi.

"Kita berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk mengembangkan Kampung Nelayan Modern atau Kalamo. Dan KemenKopUKM melakukan pengembangan dari sisi koperasinya," kata MenkopUKM Teten Masduki saat berdialog dengan para nelayan anggota Koperasi Produsen Samber Binyeri Maju di Kabupaten Biak Numfor, Papua, Rabu (8/5/2024).

Saat ini, Koperasi Samber Binyeri Maju mengelola enam unit usaha produktif. Yaitu, cold storage atau Gudang Beku Portabel (GBP) berkapasitas 10 ton, sentra kuliner, pengolahan ikan, pabrik es berkapasitas 1 ton, bengkel dan docking kapal nelayan (bekerja sama dengan pemasok suku cadang resmi untuk kapal nelayan), dan kios persediaan (perbekalan melaut, kebutuhan rumah tangga, dan alat penangkapan ikan).

Baca Juga: Pendaftaran Pencak Silat Hardiknas 2024 dibuka 16-17 Mei 2024, Cek Persyaratannya...

Oleh karena itu, Menteri Teten meyakini besarnya potensi sektor kelautan Biak yang bisa menjadi unggulan daerah, khususnya ikan tuna, cakalang, dan tongkol. Terlebih lagi, hasil tangkapan ikan yang dijual ke koperasi, sudah ada offtaker (perusahaan swasta) yang menampungnya.

"Kita tinggal memperkuat model bisnis koperasinya. LPDB-KUMKM juga akan senantiasa untuk mendampingi koperasi ini. Jika volume tangkapan hasil ikan semakin besar, permodalan koperasi bisa diperkuat melalui kucuran dana bergulir dari LPDB-KUMKM," kata MenkopUKM.

MenkopUKM juga mengapresiasi teknologi mutakhir milik koperasi dalam pengelolaan ikan. "Dengan model koperasi membeli tunai dari nelayan, kemudian dibeli offtaker, maka koperasi akan sustain," kata Menteri Teten.

Dalam kesempatan yang sama, Staf Ahli MenkopUKM Bidang Hubungan Antar Lembaga Riza M Damanik menambahkan, Biak merupakan pusat produksi ikan tuna dan memiliki kontribusi tuna yang dominan secara nasional. "Ekspor tuna dari Biak harus bisa sustain dan unggul dibanding negara lain," kata Riza.

Baca Juga: Bejat! Setubuhi Bocah 15 Tahun, Pria Pengangguran Diringkus Polisi

Idealnya, kata Riza, untuk ekspor tuna ke negara tujuan bisa langsung dari Biak. Sebab, semakin segar, harga ikan tuna bisa semakin mahal. "Untuk itu, saya berharap, hasil tangkapan tuna dari nelayan tidak dikelola secara perorangan. Karena, sekarang, sudah ada koperasi di sini," kata Riza.

Terlebih lagi, Koperasi Produsen Samber Binyeri Maju sudah memiliki modal dasar yang kuat. Salah satunya, sudah memiliki cold storage.

"Dan dari total perahu nelayan yang ada di Binyeri sebanyak 200 perahu, sekitar 40 perahu sudah menjadi anggota koperasi. Saya berharap keanggotaan koperasi terus ditingkatkan," ucap Riza.

Riza pun mengajak para nelayan untuk lebih berperan membesarkan koperasinya. Caranya, dengan menjual hasil tangkapan ikannya ke koperasi dan tidak menjual ke tempat lain.

Baca Juga: Pengusaha Malioboro Resah, Vandalisme Menggila

"Untuk membesarkan koperasi milik nelayan ini, dibutuhkan kesetiaan para anggota dengan tidak tergiur iming-iming pihak lain dengan harga lebih tinggi," kata Riza.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Realisasi APBN Hingga November 2025 Tetap Terjaga

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:15 WIB

APP dan Gama Multi Group UGM Sediakan Hunian Mahasiswa

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:09 WIB

BMM Salurkan Bantuan untuk Penyintas Bencana di Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:20 WIB

Layanan Dan Jaringan CIMB Niaga Pada Nataru Ready

Sabtu, 13 Desember 2025 | 18:55 WIB
X