Melalui kegiatan ini, pemerintah daerah berupaya memperkuat ekosistem kreatif yang terintegrasi antara pelaku usaha, komunitas, akademisi, dan lembaga pemerintah.
Kolaborasi lintas sektor ini menjadi kunci dalam menciptakan ruang baru bagi inovasi serta memperluas jejaring kerja antar-pelaku kreatif.
Baca Juga: Kalahkan Salmon, Ternyata Ikan Sidat Punya Omega-3 Lebih Tinggi
Kegiatan ini bukan hanya sekadar festival, melainkan juga bentuk nyata dukungan terhadap pertumbuhan ekonomi berbasis kreativitas yang berkelanjutan.
Dengan diadakannya Jogja Ekraf Week, diharapkan kontribusi sektor ekonomi kreatif terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) DIY dapat terus meningkat, sekaligus memperkuat citra Yogyakarta sebagai kota budaya dan pusat inovasi nasional.
Dari sisi sosial dan budaya, acara ini turut memberikan dampak positif terhadap pemberdayaan masyarakat. Banyak komunitas kreatif lokal yang memperoleh kesempatan untuk menampilkan karya mereka di hadapan publik, membangun rasa percaya diri, serta memperluas jangkauan pasar.
Selain itu, kegiatan ini juga mendorong semangat kolaboratif di antara para pelaku industri kreatif lintas subsektor.
Semangat gotong royong kreatif inilah yang menjadi ciri khas Jogja Ekraf Week, di mana setiap peserta tidak hanya bersaing, tetapi juga saling mendukung dalam membangun ekosistem yang sehat dan berkelanjutan.
Baca Juga: Merawat Cat Motor Doff agar Tetap Elegan dan Tidak Mudah Kusam
Kehadiran Jogja Ekraf Week 2025 juga memperkuat posisi Yogyakarta sebagai kota kreatif dunia. Dengan potensi besar pada subsektor seni pertunjukan, desain, dan kuliner, Yogyakarta memiliki modal sosial dan budaya yang kuat untuk mengembangkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
Melalui acara ini, nilai-nilai budaya tersebut dikemas secara modern agar dapat diterima oleh generasi muda dan pasar global.
Jogja Ekraf Week 2025 bukan hanya ajang hiburan, melainkan juga simbol dari semangat kreatif masyarakat Yogyakarta dalam mengembangkan potensi daerah melalui inovasi, kolaborasi, dan pelestarian budaya.
Acara ini menjadi ruang terbuka bagi pelaku ekonomi kreatif untuk menunjukkan kemampuan mereka, memperluas jaringan bisnis, serta membangun citra positif bagi produk lokal.
Lebih dari itu, kegiatan ini mencerminkan bagaimana kreativitas dapat menjadi kekuatan utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan semangat “Celebrate Creativity, Empower Collaboration”, Jogja Ekraf Week 2025 menegaskan bahwa Yogyakarta bukan hanya pusat budaya, tetapi juga rumah bagi ide-ide baru yang siap bersaing di kancah nasional dan global.(Sherly Anggiliana Puspitasari, mahasiswa Universitas Amikom Yogyakarta)