Abekanian, Sisterhood yang Berawal dari Hobi Koleksi Tas

Photo Author
- Jumat, 13 Oktober 2023 | 11:53 WIB
Member Abekanian saat mengikuti Temu Kangen di Yogyakarta.
Member Abekanian saat mengikuti Temu Kangen di Yogyakarta.


KRJogja.com - YOGYA - Rasa persaudaraan tidak harus dengan hubungan darah. Tapi bisa lahir dari segala bentuk pertemanan dan pertalian melalui media apapun itu. Misalnya saja sesama anggota klub mobil, motor dan lainnya yang sering mengusung jargon 'Seduluran Sak Lawase'.

Hal itu juga yang terjadi pada Abekanian, penggemar dan pecinta tas kulit merk Abekani. Brand lokal asal Yogyakarta yang sudah menasional, bahkan merambah internasional.

"Tercatat saat ini sudah ada 18 Koordinator Wilayah (Korwil) Abekanian. Ada 16 di Indonesia, sedang dua Korwil di luar negeri, yakni Korwil Hongkong dan Midle East (Qatar - Saudi)," tutur Owner Abekani, Tunjung Pratiwi didampingi sang suami Adi Nugroho yang sama-sama membangun Abekani dari awal di sela Temu Kangen Abekanian di Baki Restaurant Sleman, Sabtu (7/10/2023) lalu.

Baca Juga: Menjelajahi Serunya Alam Yogyakarta: Petualangan yang Bikin Tegang Tapi Asyik

Menurut Tunjung, Abekanian yang bermula dari perkawanan dan pertemanan berdasar kesukaan pada tas Abekani akhirnya berujung pada sisterhood atau persaudaraan. Meski lebih sering berjumpa secara virtual dan daring melalui berbagai grup media sosial, tapi persaudaraan itu terus menguat.

"Awalnya memang dari hobi yang sama pada tas. Tapi ternyata setelah itu tidak melulu tas. Rasa sisterhood itu kian kuat hingga pada pertemanan dan persaudaraan," ungkap Tunjung.

Untuk mengakomodir hal tersebut, Tunjung dan Adi akhirnya menginisiasi pertemuan daring atau jumpa darat tiap dua tahun sekali. Hal tersebut dibuktikan pada Meet Up Akbar tahun 2017 di Yogyakarta yang dihadiri ratusan member dari berbagai penjuru Nusantara.

Baca Juga: SAR Sukoharjo Minta Penanaman Tanaman Daya Tangkap Air Tinggi Diperbanyak

Berlanjut pada 2019 dengan gelaran acara Abekanian Fest di Jakarta. Saat itu, tidak kurang 1.700 member hadir langsung. "Karena memang member paling banyak itu ada di Jabodetabek. Jadi ketika ada acara di Jakarta, member di wilayah tersebut menyempatkan diri untuk datang," sambung wanita yang akrab disapa Si Mbok Tunjung tersebut.

Sayangnya rencana pertemuan di tahun 2021 harus batal karena Pandemi Covid-19. Praktis selama sekitar tiga tahun, komunikasi hanya terjadi melalui sosial media. Namun hal itu tetap tidak menyurutkan semangat Sisterhood yang sudah terjalin.

Barulah setelah Pandemi Covid-19 dinyatakan menjadi Endemi jelang akhir 2023 ini, pertemuan Abekanian kembali digelar. "Tapi konsepnya bukan Meet Up Akbar. Lebih pada konsep reunian," sambungnya.

Baca Juga: NU vs PSIM, Brajamusti Minta Anggotanya Tak Berangkat ke Boyolali

Awalnya Tunjung dan Adi agak ragu sehingga cukup menargetkan 150 peserta. Tanpa diduga, pendaftar membeludak mencapai 400 member yang datang dari penjuru tanah air.

"Tidak menduga jika sampai jumlah ini. Jujur ini di luar bayangan kami sebelumnya. Ternyata Abekanian ini masih loyal dan tetap bersemangat," sebut Tunjung.

Salah satu member asal Riau yang rela datang dari jauh, Mayank mengaku sudah menantikan acara tersebut sejak lama. Ketika mendapat kabar tentang Reunian tersebut, ia lantas memutuskan untuk terbang ke Yogyakarta.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bangkitnya Kebaya Menjadi Fashion Terkini

Jumat, 21 November 2025 | 21:45 WIB
X