SLEMAN, KRJOGJA.com - Delegasi G20 yang menggelar pertemuan di Yogyakarta pekan lalu ternyata merasakan sensasi wellness tourism. Mereka merasakan perawatan tubuh khas Kraton Yogyakarta yang ada di Nurkadhatyan Spa yang berada di kompleks Hotel Ambarrukmo Yogyakarta.
Direktur Nurkadhatyan Spa, GKR Bendara, mengungkap bahwa saat ini wisata minat khusus begitu diminati generasi milenial dan generasi Z yang gemar mengeksplorasi kata healing. Hal tersebut menunjukkan adanya kans besar bagi Yogyakarta dengan Kraton sebagai simbol untuk menunjukkan potensi budaya yang ada di dalamya.
“Wellness tourism ini memiliki potensi luar biasa, di mana orang sekarang gemar healing, jadi mereka memang memadukan wisata dan kebugaran tubuh. Kunjungan delegasi G20 kemarin luar biasa dampaknya dan kita membuktikan bahwa kita siap menerima rombongan mancanegara,†ungkapnya di sela kegiatan workshop Wanita Istimewa Melestari Merawat Diri di pendopo Royal Ambarrukmo, Minggu (27/3/2022).
Bendara mengungkap bawasanya delegasi G20 mencoba melakukan perawatan tubuh dan mereka sangat terkesan. Ambience yang ditawarkan lekat dengan budaya Kraton Yogyakarta ternyata menjadi pengalaman tersendiri yang tak ditemukan di tempat lain.
“Di sini kami punya ambience yang luar biasa, tentu dengan bahan alami yang semuanya fresh. Dari G20 kemarin, kita tahu bahwa semua delegasi puas dengan apa yang kita berikan,†ungkap putri bungsu Sri Sultan HB X itu.
Sementara, Master Spa, Worro H Astuti, mengungkap rahasia kecantikan putri-putri Kraton Yogyakarta yang sejak dahulu ditangani sendiri olehnya. Ia membeberkan bahwa semua racikan bahan perawatan didapatkan dengan mudah dan murah di Pasar Beringharjo namun tentu dengan pengolahan yang tetap istimewa.
“Kebetulan dari Gusti Mangku (Mangkubumi) sampai Gusti Bendara itu saya yang pegang. Rahasianya saya korek dan saya bagikan ke seluruh dunia, bahkan kita dapat award di Paris. Kalau bicara bahan dari pipis, deplok semuanya asli, murah dan bisa dibeli di Beringharjo. Kita bisa mudah mendapatkan namun memang harus punya ilmu untuk mengolah dan menyajikannya, itulah yang mahal,†tandas dia.
Masruroh, Direktur MICE Kemenparekraf, menyebutkan saat ini wisata wellness menjadi potensi luar biasa bagi Indonesia. Pasalnya, wisata massal tak lagi diminati karena pandemi Covid yang mengubah kebiasaan manusia.
“Yogya punya kelas tersendiri dalam hal ini dan untuk healing atau welleness itu sangat pas baik untuk wisatawan nusantara dan mancanegara,†pungkas dia. (Fxh)