YOGYA, KRJOGJA.com - Keberadaan Kereta Rel Listrik (KRL) Yogya-Solo yang sudah mulai dioperasikan disambut positif oleh sejumlah kalangan. Karena selain efektif, keberadaan KRL juga berpotensi mengurangi kemacetan khususnya ketika waktu tempuh dapat dipertahankan dan ditekan tidak lebih lama dari KRD yang sebelumnya beroperasi. Dengan dioperasikannya KRL, masalah kemacetan yang selama ini menjadi persoalan disejumlah daerah diharapkan bisa ditekan.
"Saya menyambut baik dioperasikannya KRL. Karena keberadaan KRL memiliki banyak keunggulan, termasuk dari sisi waktu tempuh. Oleh karena itu seadainya ke depan ada penambahan jumlah pemberhentian, maka waktu tempuh pada jarak terjauh tetap harus dipertahankan," kata Peneliti di Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM, Dr Arif Wismadi di Yogyakarta, Senin (1/3/2021) malam.
Arif mengatakan, saat ini pengurangan waktu tempuh belum begitu dirasakan. Target waktu tempuh tersebut harus dikendalikan untuk menjaga persepsi dan pengalaman pengguna. Caranya adalah dengan mempersingkat waktu dan naik turunnya penumpang di tiap stasiun.
Selain beberapa hal tersebut, supaya keberadaan KRL bisa diminati dan menjadi pilihan masyarakat. Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah konektifitas di last-mile, menuju dan dari stasiun, baik di awal maupun tujuan perjalanan.
"Pilihan alih moda harus dibuka untuk kompetitif. Setelah pandemi berakhir, yang kita berharap peran KRL menjadi lebih penting. Karena demand perjalanan akan meningkat, moda darat akan semakin macet, maka KRL menjadi pilihan untuk menghindari kemacetan," terangnya. (Ria)