PANDEMI Covid-19 sangat luar biasa berdampak pada semua sendi kehidupan. Untuk itulah, penegakan protokol kesehatan 5M mutlak diperlukan dan harus dipahami semua masyarakat. Pembatasan aktivitas masyarakat secara ketat diharapkan akan mampu menekan angka penularan sehingga kasus aktif segera turun dibarengi tingkat kesembuhan yang terus meningkat.
Pada kondisi ini pula, ketahanan keluarga menjadi sangat penting. Terlebih, penularan klaster keluarga makin banyak. Anggota keluarga harus disiplin menerapkan prokes. Bagi yang masih harus mengerjakan kegiatan di luar, benar-benar diusahakan jangan sampai membawa serta virus itu pulang ke rumah.
"Karena di rumah ada anak dan orangtua yang rentan tertular. Prokes harus ditaati. Butuh kerjasama semua anggota keluarga," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlndungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DP3AP2) DIY Erlina Hidayati Sumardi.
Dijelaskan Erlina, ketahanan keluarga tidak lepas dari peran perempuan yang biasa ditempati seorang ibu. Sebab itu, ibu yang memiliki peranan sangat besar harus dipastikan memiliki pengetahua cukup mengenai kondisi saat ini sehingga akan menjadikan keluarga paham serta mentaati prokes.
"Pada kondisi saat ini memang perempuan memiliki tekanan ganda. Harus bisa mengelola ekonomi yang terus surut serta mendampingi psikis anak. Apalagi sebetulnya banyak bu yang kurang memahami pelajaran anak sekolah. Menjadi kesulitan tersendiri di tengah kondisi yang sulit," sambung Erlina.
Sebab itulah diperlukan ketahanan keluarga agar tidak terjadi konflik-konflik internal. Keluarga harus punya daya lenting menghadapi tekanan internal dan eksternal yang sangat besar.
"Perlu adanya komunikasi yang bagus antar keluarga. Mereka yang mampu berkomunikasi dengan bagus, akan punya daya lenting bagus pula menghadapi tekanan," ucapnya. (Feb)
