YOGYA (KRJOGA.com) - Start Up teknologi berbasis machine learning karya gabungan mahasiswa dan alumni Universitas Gadah Mada (UGM) bernama 'Sparveon' telah mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Prestasi mendunia ini diraih selama kurun waktu pandemi 2020 silam.
Aldaka Wiguna selaku perwakilan tim Sparveon mengatakan, Sparveon berhasil menjuarai kategori Best Student Prize di ajang ExploreSA: The Gawler Challenge 2020 pada Maret hingga Juli. Tak tanggung-tanggung, Sparveon mendapatkan pendanaan mencapai AU $ 20.000.
Menurut dia, inovasi yang dikembangkan oleh Sparveon berupa program machine learning dengan output berupa peta sebaran potensi mineral logam di daerah Gawler, Australia Selatan yang diwujudkan melalui MineSAM. "Prestasi yang diukir ini membawa inovasi terhadap permasalahan di bidang energi dan sumber daya mineral," terang Aldaka, Rabu (3/2/2021).
Setelah itu, Sparveon berhasil mendapatkan juara 1 dalam FORCE 2020 Fault Mapping on Seismic Competition yang diselenggarakan oleh Direktorat Perminyakan Norwegia pada Agustus hingga Oktober. Teknologi yang berbasis deep learning oleh Sparveon berhasil mengalahkan 2 perusahaan migas multinasional yaitu Equinor dari Norwegia sebagai juara ke-2 dan Woodside dari Australia sebagai juara ke-3.
Aldaka berharap teknologi yang dikembangkan Sparveon memberi kontribusi signifikan dalam membantu kemajuan industri energi di Indonesia. "Semoga prestasi ini bisa menginspirasi teman-teman geosaintis muda Indonesia dalam berkarya dan menunjukkan bahwa kita mampu bersaing di dunia Internasional," pungkasnya. (Dev)
