GeNose C19 Bakal Pangkas Habis Harga Tes Covid

Photo Author
- Selasa, 29 Desember 2020 | 11:30 WIB
Genose-c19 karya UGM.
Genose-c19 karya UGM.

SLEMAN, KRJOGJA.com - 5.000 unit GeNose C19 atau alat deteksi Covid-19 lewat hembusan napas besutan tim peneliti UGM siap didistribusikan pada pertengahan Februari 2021 setelah mendapatkan izin edar dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes) pada Kamis (24/12/2020) lalu. Alat tersebut akan memangkas habis tes Covid-19 yang saat ini masih terhitung begitu mahal bagi masyarakat.

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini Genose C19 telah digunakan di sejumlah rumah sakit seperti RS Bhayangkara Yogyakarta, RS Karyadi Semarang, RS Moewardi Solo dan RS UNS. GeNose c19 dapat memperkuat sistem surveillance 4T yakni testing, tracing, tracking, serta treatment di Indonesia.

“Indonesia perlu punya kemandirian dalam mlakukan tesring dan monitoring, terutama untuk skrining. Kalau untuk testing tidak lain kita lakukan dengan PCR yang merupakan gold standar. Namun untuk skrining disini dituntut kemampuan kita melakukan inovasi melahirkan alat yang bisa lakukan skrining dalam wkatu cepat, relatif nyaman, dan tingkat akurasi tinggi,” ungkapnya dalam konferensi pers daring, Senin (28/12/2020).

Ia berharap dengan adanya inovasi ini dapat mendorong pemulihan ekonomi. Dengan demikian, inovasi yang dihasilkan tidak hanya mendukung sektor kesehatan, tetapi juga dapat menunjang upaya untuk memulihkan kegiatan ekonomi.

Inovasi GeNose ini disampaikan Bambang berkontribusi dalam upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui hilirisasi inovasi alat kesehatan. Selain itu, menghemat anggaran belanja untuk keperluan rapid test Covid-19 dan mendorong pertumbuhan inovasi bernilai ekonomi tinggi.

“Terima kasih kepada tim peneliti UGM dalam membantu penanganan Covdi khsusunya 4T. Kita harapkan hilirisasi bisa berjalan mulus dan butuh dukungan Kemenkes supaya inovasi anak bangsa terus difasilitasi dan dukungan Satgas Covid-19 supaya alat bisa dipakai dalam proses 4T,” sambungnya.

Alat yang dikembangkan tim peneliti UGM sejak Maret 2020 lalu ini terbukti memiliki sensitifitas hingga 92 persen dan spesifitas mencapai 95 persen. Satu unit Genose C19 dijual Rp 62 juta dan dapat digunakan mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas dengan sangat cepat sekitar 2 menit tanpa memerlukan reagen maupun bahan kimia lainnya.

Alat dapat dipakai untuk melakukan tes sekitar 120 ribu orang per hari dengan biaya relatif terjangkau seperti disampaikan dr Dian Kesumapramudya Nusantara, salah satu anggota tim pengembang GeNose.

Sampai saat ini telah diproduksi 100 unit Genose C19 yang semuanya telah terjual. Pihaknya akan memproduksi lagi 2 ribu unit pada akhir Januari dan 5 ribu selanjutnya pada pertengahan Februari.

“Dengan produksi yang semakin meningkat diharapkan GeNose dapat didistribusikan lebih luas lagi. dengan begitu bisa membantu penanganan Covid-19 terutama dalam deteksi cepat virus corona saat tracing dan tracking. Pengecekan dan pemeliharaan dilakukan setelah pemeriksaan 150 ribu sampel nafas atau jika muncul gangguan. Mesin dapat didekontaminasi dengan disinfektan tipe swab/oles. Untuk pembacaan saat deteksi, apabila positif disarankan melakukan pengambilan ulang embusan napas ke-2 dalam waktu 30 menit setelah pengambilan pertama. Jika hasil konsisten psotif disarankan melanjutkan pemeriksaan dengan PCR konfirmasi,” pungkasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Siap-siap, Chef Devina Punya Format Konten Terbaru

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:40 WIB
X