Belum Ada Bukti Virus Corona COVID-19 Berasal dari Laboratorium China

Photo Author
- Selasa, 5 Mei 2020 | 21:20 WIB

ORGANISASI KESEHATAN DUNIA mengatakan pada pada Senin. 4 Mei 2020 bahwa Washington tidak dapat memberikan bukti yang mendukung klaim "spekulatif" presiden AS bahwa Virus Corona baru berasal dari laboratorium China.

"Kami belum menerima data atau bukti spesifik dari pemerintah Amerika Serikat yang berkaitan dengan asal-usul Virus Corona. Jadi dari sudut pandang kami, ini tetap spekulatif," direktur kedaruratan WHO Michael Ryan, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (5/5/2020).

Para ilmuwan meyakini virus pembunuh itu melonjak dari hewan ke manusia, muncul di China akhir tahun lalu, kemungkinan dari pasar di Wuhan yang menjual hewan eksotik.

Kematian warga global akibat Corona COVID-19 mencapai 250.000 pada Senin, 4 Mei 2020. Sementara itu, wabah ini dilaporkan telah menginfeksi lebih dari 3,5 juta.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (5/5/2020), Amerika bagian Utara dan negara-negara Eropa menyumbang sebagian besar kematian baru dan kasus yang dilaporkan dalam beberapa hari terakhir.

Secara global, ada 3.062 kematian baru dan 61.923 kasus baru selama 24 jam terakhir, menjadikan total kasus Virus Corona sebanyak 3,58 juta.

Hal itu dengan mudah melebihi perkiraan 140.000 kematian di seluruh dunia pada tahun 2018 yang disebabkan oleh campak, dan membandingkan dengan sekitar 3 juta hingga 5 juta kasus penyakit parah yang disebabkan setiap tahun oleh influenza musiman, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Sementara itu, kasus Corona COVID-19 saat ini jauh dari flu Spanyol 1918, yang menginfeksi sekitar 500 juta orang.

Kala itu, flu Spanyol menewaskan sedikitnya 10 persen pasien, para ahli khawatir data yang tersedia sedang meremehkan dampak sebenarnya dari pandemi.

Kekhawatiran datang ketika beberapa negara mulai mengurangi penguncian ketat yang telah dikreditkan dengan membantu menahan penyebaran virus.

"Kami dapat dengan mudah memiliki gelombang kedua atau ketiga karena banyak tempat tidak kebal," kata Peter Collignon, seorang dokter penyakit menular dan ahli mikrobiologi di Rumah Sakit Canberra.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Siap-siap, Chef Devina Punya Format Konten Terbaru

Kamis, 11 Desember 2025 | 13:40 WIB
X